tag:blogger.com,1999:blog-24143126670723583002024-03-04T23:51:49.459-08:00RiauPariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-37660203008125840132008-07-22T07:07:00.000-07:002008-07-22T07:10:56.312-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<span style="font-family:georgia;">Provinsi Riau | Riau | Indonesia</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Dear Bloggers,</span><br /><br /><br /> <span style="font-family:georgia;">Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family:georgia;">,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,</span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a><span style="font-family:georgia;">,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family:georgia;">,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari </span><span class="a">www.pekanbaru-<b>riau</b>.blogspot.com</span><span style="font-family:georgia;"> ,semoga berguna yah..</span><br /><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Pariwisata07 kini akan memberikan info </span>wisata di taman rekreasi Danau Buatan Lembah Sari pekanbaru <a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family:georgia;">.<br /><br /></span> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiysnZxVkMwrB5spvmelOhnrPjuKYcji_XlG62cVIeSMv61qX3P4Pq95biGurqG9OGsHBoOxP3PQ7HSoZ54t4wiW_FXtX6b4IJDda3XRJQmeaEBS0v6Etrh5Sr0a3dCIhuEDyIUaSIRr3Q/s1600-h/DSC00103-1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5170422440477578002" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiysnZxVkMwrB5spvmelOhnrPjuKYcji_XlG62cVIeSMv61qX3P4Pq95biGurqG9OGsHBoOxP3PQ7HSoZ54t4wiW_FXtX6b4IJDda3XRJQmeaEBS0v6Etrh5Sr0a3dCIhuEDyIUaSIRr3Q/s320/DSC00103-1.jpg" border="0" /></a> <a style="text-decoration: none;" href="http://pekanbaru-riau.blogspot.com/search/label/Wisata"><span style="font-weight: bold;">Wisata Pekanbaru</span></a> - Danau Buatan Lembah Sari merupakan salah satu tempat wisata Pekanbaru yang bernuansa alami. Tujuan wisata yang satu ini berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru.<br />Pemandangan alam sekitar <span style="font-weight: bold;">Danau Buatan Lembah Sari</span> ini memiliki panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain. Saat ini banyak sekali investor tertarik ingin menanamkan modal mereka di danau ini.<br /></p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-47431991627228884522008-07-22T06:48:00.000-07:002008-07-22T06:56:27.286-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<span style="font-family:georgia;">Provinsi Riau | Riau | Indonesia</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Dear Bloggers,</span><br /><br /><br /> <span style="font-family:georgia;">Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family:georgia;">,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,</span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a><span style="font-family:georgia;">,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family:georgia;">,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..</span><br /><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Pariwisata07 kini akan memberikan info Sekilas wisata pulau Penyengat </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family:georgia;">.</span><br /><br /><br /><br /> <img style="font-family: georgia;" src="http://www.dprd-kepriprov.go.id/images/content/mesjid_pulau_penyengat_tpi.jpg" width="200" align="left" border="1" /> <p style="line-height: 150%; text-align: justify;font-family:georgia;"><strong><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Penyengat" target="_blank"><span style="text-decoration: none;color:#000000;" ><span style="font-size:100%;">Pulau penyengat</span></span></a><span style="font-size:100%;"> </span></strong><span style="font-size:100%;">terletak disebelah batar <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Pinang"><span style="text-decoration: none;color:#000000;" ><span style="font-size:100%;">Tanjungpinang</span></span></a><span style="font-size:100%;"> sejau lebih kurang 1,50 Km dari <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> Tanjungpinang. Luasnya sekitar dari 3,50 km. tanahnya berbukit-bukit terdiri dari pasir bercampur kerikil, sementara pantainya umumnya landai; sebahagian berumput, sebahagian lagi berbatu berkarang. Diantara <strong>Pulau Penyengat</strong> dan Tanjungpinang terdapat selat yang lebarnya sekitar 1,5 km yang dapat dilewati dengan perahu.<br /><br />Dizaman pemerintah Sultan Mahmud Syah (1761-1812 M), ketika beliau menikah dengan Engku putri binti Raja Haji Syahid Fisabilillah sekitar tahun 1801 M, pulau ini diserahkan kepada permaisurinyasebagai mahar atau maskawinnya. Karena peranan pulau penyengat seangat penting didalam kesejarahan Kerajaan Riau itulah, pulau penyengat ini menjadi terkenal dan menarik minat orang untuk berkunjung.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify;font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;">Menurut cerita, pulau kecil di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" target="_blank"><span style="text-decoration: none;color:#000000;" ><span style="font-size:100%;">Kepulauan Riau</span></span></a><span style="font-size:100%;"> ini sudah lama dikenal para pelaut sejak berabad-abad yang lalu karena menjadi tempat persinggahan untuk mengambil air tawar yang cukup banyak tersedia dipulau itu. Menurut legenda lebih lanjut, nama “penyengat” diberikan kepada pulau itu, karena pernah pelaut-pelaut yang sedang mengambil air bersih ditempat itu diserang oleh semacam lebah (insect) yang dipanggil “penyengat” hingga menimbulkan korban. Sejak peristiwa itu pulau tersebut terkenal di kalangan pelaut dan nelayan dengan sebutan “Pulau Penyengat”. Pada saat pusat pemerintahan Kerajaan Riau bertempat di pulau itu, ia diresmikan dengan nama “<strong>Pulau Penyengat Indera Sakti</strong>”. Karena letaknya sangat strategis bagi pertahanan negeri Riau yang berpusat di Ulu Sungai Riau (Riau lama), pada abad-abad yang lalu pulau penyengat telah berkali-kali menjadi <st1:city><st1:place>medan</st1:place></st1:city> pertempuran (Perang Sultan Sulaiman – Raja Kecil Siak), bahkan tatkala terjadi perang Riau dengan Belanda (1782-1784) Pulau penyengat telah dijadikan pusat pertahanan yang utama. Benteng-benteng dengan sistem pertahanan dengan “<st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> portugis” telah dikembangkan di Pulau itu yang sisa-sisanyamasih dapat dilihat sekarang.</span></p> <p face="georgia" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Pada 1803 Pulau Penyengat telah dibina dari sebuah pusat pertahanan menjadi negeri, dan kemudian berkedudukan Yang Dipertuan Muda Kerajaan Riau-Lingga, sementara sultan berkediaman resmi di Daik-Lingga. Baru kemudian pada tahun 1900 Sultan Riau-Lingga ke Pulau Penyengat. Sejak itu lengkaplah peran pulau penyengat sebagai pusat pemerintahan, adat istiadat, agama Islam, dan kebudayaan Melayu.</span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Di <strong>Pulau Penyengat</strong> terdapat peninggalan Kerajaan Melayu Riau-Lingga, makam Raja Ali Haji Pujangga<strong> Melayu Riau</strong> yang terkenal dengan <strong>Gurindam</strong>nya, makam Raja Ja’far, dan lain-lain. Di dalam Masjid Raya Pulau Penyengat yang dibangun 1882, juga masih terdapat beberapa koleksi peninggalan sejarah seperti Kitab suci Al-Quran yang ditulis tangan dan mimbar antik penuh ukiran.</span></p><span style=";font-family:georgia;font-size:12;" >Pulau Penyengat juga memiliki pemandangan alam yang indah, baik dipantai maupun di bukit-bukit. Anda bisa pula menyaksikan perkampungan tradisional penduduk, Balai Adat, dan atraksi kesenian.</span>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-40396170696163480762008-07-22T06:47:00.000-07:002008-07-22T06:48:40.365-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<span style="font-family: georgia;">Provinsi Riau | Riau | Indonesia</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Dear Bloggers,</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family: georgia;">,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,</span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a><span style="font-family: georgia;">,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family: georgia;">,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..</span><br /><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Pariwisata07 kini akan memberikan info Sekilas kota Tanjung Pinang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family: georgia;">.</span><br /><br /><br /><br /> <img style="font-family: georgia;" src="http://www.dprd-kepriprov.go.id/images/content/pariwisata_tanjung_pinang.jpg" width="200" align="left" border="1" /> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"><b>Kota Tanjung Pinang</b> adalah salah satu </span><a title="Daerah Tingkat II" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Tingkat_II"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Daerah Tingkat II</span></span></a><span style="font-size:100%;"> sekaligus merupakan </span><a title="Ibu kota" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ibu_kota"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">ibu kota</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dari </span><a title="Provinsi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Provinsi</span></span></a><span style="font-size:100%;"> </span><a title="Kepulauan Riau" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Kepulauan Riau</span></span></a><span style="font-size:100%;"> di </span><a title="Indonesia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Indonesia</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dengan Koordinat 0º5' Lintang Utara; 104º27' Bujur Timur. Kota ini memiliki pesona menarik dengan beragam kultur budaya suku dari hampir seluruh Indonesia masuk ke kota ini, dengan </span><a title="Bahasa Melayu" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">bahasa Melayu</span></span></a><span style="font-size:100%;"> yang masih tergolong klasik, dan sedikit unik terdengar di telinga orang-orang dari luar kota namun memiliki daya tarik tersendiri. Kota ini memiliki cukup banyak area wisata seperti </span><a title="Pulau Penyengat" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Penyengat"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Pulau Penyengat</span></span></a><span style="font-size:100%;"> yang hanya berjarak kurang lebih 2 mil dari pelabuhan laut Tanjung Pinang, pantai Trikora dengan pasir putihnya kurang lebih 65 km dari kota dan pantai Cermin di pusat kota. <span style="" lang="SV">Tanjung Pinang ditingkatkan statusnya menjadi </span></span><a title="Kota" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota"><span style="color: windowtext;" lang="SV"><span style="font-size:100%;">kota</span></span></a><span style="" lang="SV"><span style="font-size:100%;"> dengan UU Nomor 5 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001. Ada kota kecil berjarak kurang lebih 24 km dari kota ini yang bernama </span></span><a title="Kota Kijang" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kijang"><span style="color: windowtext;" lang="SV"><span style="font-size:100%;">kota Kijang</span></span></a><span style="" lang="SV"><span style="font-size:100%;">.<o:p></o:p></span></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pelabuhan laut Tanjung <st1:place>Pinang</st1:place> hanya untuk kapal-kapal jenis </span><a title="Feri" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Feri"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">feri</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan feri cepat termasuk juga <i><a title="Speedboat" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Speedboat&action=edit"><span style="color: windowtext;">speedboat</span></a></i> untuk akses domestik ke </span><a title="Batam" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batam"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Batam</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan kota-kota lain di Riau Daratan dan Kepulauan Riau, serta akses internasional ke <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region> dan Singapura<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <script type="text/javascript"> //<![CDATA[ if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "tampilkan"; var tocHideText = "sembunyikan"; showTocToggle(); } //]]> </script> <a name="Sejarah"></a><span class="mw-headline">Sejarah</span><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Sebelum kemerdekaan, Kota Tanjungpinang berasal dari Kerajaan Melayu yang didirikan sekitar Abad XVI. Menurut sejarah pusat pmerintahan berkedudukan di Pulau Penyengat, sekarang ini menjadi lokasi pariwisata budaya sebagai pusat pengembang budaya melayu. Dengan raja pertama yang memerintah adalah bernama Raja Abdul Rahman. Pada masa pemerintahan rajanya dari tahun 1722-1911 menjalankan dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat dan selain itu juga berhasilan menjalankan roda pemeritahnya, sehinga terkenal di Nusantara serta kawasan Semenanjung.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Setelah Sutan Riau wafat pada Tahun 1911, kerajaan tersebut diteruskan oleh keturunannya dan raja terakhir adalah Raja Jakfaar dan Istrinya bernama Engku Putri Hamidah.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kemudian setelah kemerdekaan Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> diperoleh dari penjajahan, maka pada erah otonomi daerah wilayah kerajaan ini menjadi bagian dari Kota Tanjungpinang.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kota Tanjungpinang setelah depenitif dengan melalui pemilihan Walikota oleh DPRD Kota Tanjungpinang, maka sebagai Walikota yang terpilih untuk pertama kalinya, adalah Suryatati A.Manan menjadi Kepala Daerah, beliau memerintah sejak tahun 2002 sampai sekarang dengan usia pemerintah baru memasuki pada usia tahun ke 4 Sebagai pusat pemerintah berada di Kota Tanjungpinang di pemukiman padat penduduk dan untuk masa akan datang pusat pemerintah di pusatkan bagian selatan yaitu di Senggarang, hal ini adalah sebagai mengimbangi kesenjangan pembangunan dan pekepadatan penduduk yang selama ini berpusat di kota lama (bagian sebelah utara).TERBENTUKNYA KOTA TANJUNGPINANG<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Pemerintahan"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemerintahan</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kota Tanjungpinang dipimpin oleh seorang </span><a title="Walikota" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Walikota"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">walikota</span></span></a><span style="font-size:100%;">, yang saat ini dijabat oleh </span><a title="Suryatati A.Manan" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suryatati_A.Manan&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Suryatati A.Manan</span></span></a><span style="font-size:100%;"> (periode 2002-2007). Wilayah Kota Tanjungpinang kemudian dibagi lagi menjadi 4 </span><a title="Kecamatan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">kecamatan</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan 18 </span><a title="Kelurahan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelurahan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">kelurahan</span></span></a><span style="font-size:100%;">.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:<o:p></o:p></span></p> <h3 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Kecamatan"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecamatan</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h3> <ul style="font-family: georgia;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><a title="Tanjungpinang Barat" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanjungpinang_Barat&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tanjungpinang Barat</span></span></a><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><a title="Tanjungpinang Kota" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanjungpinang_Kota&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tanjungpinang Kota</span></span></a><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><a title="Bukit Bestari" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bukit_Bestari&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bukit Bestari</span></span></a><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><a title="Tanjung Pinang Timur" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tanjung_Pinang_Timur&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tanjung Pinang Timur</span></span></a><o:p></o:p></li></ul> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Geografi"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Geografi</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Sebagian besar merupakan dataran rendah dan kawasan rawa bakau sehingga memudahkan upaya pengembangan <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city>.<o:p></o:p></span></p> <h3 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Iklim"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iklim</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h3> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Tropis Basah dengan temperatur 18 º c – 30 º c Tekanan Udara 1.010,2 mbs – 1.013,7 mbs<o:p></o:p></span></p> <h3 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Musim"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Musim</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h3> <span style="font-family: georgia;font-size:100%;" >Musim hujan : September – Juni Musim kemarau : Juli - Agustus</span>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-32163481088395535882008-07-22T06:41:00.001-07:002008-07-22T06:47:53.105-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<span style="font-family: georgia;">Provinsi Riau | Riau | Indonesia</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Dear Bloggers,</span><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family: georgia;">,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,</span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a><span style="font-family: georgia;">,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family: georgia;">,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..</span><br /><br /><br /><span style="font-family: georgia;">Pariwisata07 kini akan memberikan info Sekilas kabupaten Natuna </span><a style="font-family: georgia;" href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a><span style="font-family: georgia;">.</span><br /><br /><br /><br /> <img style="font-family: georgia;" src="http://www.dprd-kepriprov.go.id/images/content/DSCN0204.JPG" width="200" align="left" border="1" /> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="" lang="FI">Kabupaten Natuna</span></b><span style="" lang="FI">, adalah salah satu </span></span><a title="Daerah Tingkat II" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Tingkat_II"><span style="color: windowtext;" lang="FI"><span style="font-size:100%;">Daerah Tingkat II</span></span></a><span style="" lang="FI"><span style="font-size:100%;"> di </span></span><a title="Provinsi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi"><span style="color: windowtext;" lang="FI"><span style="font-size:100%;">Provinsi</span></span></a><span style=""><span style="font-size:100%;"> </span></span><a title="Kepulauan Riau" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau"><span style="color: windowtext;" lang="FI"><span style="font-size:100%;">Kepulauan Riau</span></span></a><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="FI">. </span>Natuna terletak paling utara <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan </span><a title="Vietnam" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Vietnam</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan </span><a title="Kamboja" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Kamboja</span></span></a><span style="font-size:100%;">, di selatan berbatasan dengan </span><a title="Sumatera Selatan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Sumatera Selatan</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan </span><a title="Jambi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Jambi</span></span></a><span style="font-size:100%;">, di bagian barat dengan </span><a title="Singapura" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Singapura</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Malaysia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Malaysia</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Riau" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riau"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Riau</span></span></a><span style="font-size:100%;">, dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan </span><a title="Kalimantan Barat" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Barat"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Kalimantan Barat</span></span></a><span style="font-size:100%;">. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional </span><a title="Hongkong" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hongkong"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Hongkong</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Jepang" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Jepang</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Korea" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korea"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Korea</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan </span><a title="Taiwan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taiwan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Taiwan</span></span></a><span style="font-size:100%;">. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil Minyak dan Gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <script type="text/javascript"> //<![CDATA[ if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "tampilkan"; var tocHideText = "sembunyikan"; showTocToggle(); } //]]> </script> <a name="Sejarah"></a><span class="mw-headline">Sejarah</span><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Sejarah Kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan Wilayah Kepulauan Riau.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Propinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956 menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <ul style="font-family: georgia;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Kewedanaan </span><a title="Tanjungpinang" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanjungpinang"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tanjungpinang</span></span></a><span style="font-size:100%;">, meliputi Kec. Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang,Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Kewedanaan </span><a title="Karimun" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karimun"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Karimun</span></span></a><span style="font-size:100%;">, meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Kewedanaan </span><a title="Lingga" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lingga"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Lingga</span></span></a><span style="font-size:100%;">, meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi wilayah Kecamatan </span><a title="Jemaja, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jemaja%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Jemaja</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Siantan, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siantan%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Siantan</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Midai, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Midai%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Midai</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Serasan, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serasan%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Serasan</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Tembelan, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembelan%2C_Natuna&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tembelan</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Bunguran Barat, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunguran_Barat%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bunguran Barat</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan </span><a title="Bunguran Timur, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunguran_Timur%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bunguran Timur</span></span></a><span style="font-size:100%;">.<o:p></o:p></span></li></ul> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965. Berdasarkan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau, yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai, dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan, yang hingga tahun 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan </span><a title="Pal Matak, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pal_Matak%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Pal Matak</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Subi, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Subi%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Subi</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Bunguran Utara, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunguran_Utara%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bunguran Utara</span></span></a><span style="font-size:100%;">, dan </span><a title="Pulau Laut, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Laut%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Pulau Laut</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dengan jumlah kelurahan/desa sebanyak 53.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Hingga tahun 2007 ini Kabupaten Natuna telah memiliki 16 </span><a title="Kecamatan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Kecamatan</span></span></a><span style="font-size:100%;">. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan </span><a title="Pulau Tiga, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Tiga%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Pulau Tiga</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Bunguran Timur Laut, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunguran_Timur_Laut%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bunguran Timur Laut</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Bunguran Tengah, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunguran_Tengah%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bunguran Tengah</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Siantan Selatan, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siantan_Selatan%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Siantan Selatan</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Siantan Timur, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siantan_Timur%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Siantan Timur</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan </span><a title="Jemaja Timur, Natuna" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jemaja_Timur%2C_Natuna"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Jemaja Timur</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dengan total jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Topografi"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Topografi</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan </span><a title="Granit" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Granit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">granit</span></span></a><span style="font-size:100%;">, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Iklim_dan_Cuaca"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Iklim dan Cuaca</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Iklim di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan </span><a title="Maret" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maret"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Maret</span></span></a><span style="font-size:100%;"> sampai dengan Bulan Juli. Curah hujan rata-rata berkisar 137,6 milimeter dengan rata-rata kelembaban udara sekitar 83,17 persen dan temperatur berkisar 27,10 celcius.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Penduduk"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penduduk</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Penduduk Kabupaten Natuna tahun 2005 berjumlah 93.644 jiwa, dengan laju pertumbuhan per tahun 4,29 persen. Selanjutnya jumlah rumahtangga pada akhir tahun 2005 berjumlah 23.785 dengan jumlah penduduk 93.644 jiwa yang terdiri dari 47.945 jiwa penduduk laki-laki dan 45.699 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk per-km menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan tertinggi yaitu 124,10 jiwa per km2, diikuti oleh Kecamatan Midai 123,97 jiwa per km2.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Potensi"></a><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Potensi</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></h2> <span style="font-family: georgia;font-size:100%;" >Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yang meliputi: Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten Natuna. Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit & cengkeh Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua, dan budaya Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI) dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.</span>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-65167672670132867852008-07-22T06:40:00.000-07:002008-07-22T06:41:24.279-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br /><br /> Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info Sekilas pulau Karimun <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br /> <img style="font-family: georgia;" src="http://www.dprd-kepriprov.go.id/images/content/karimun.jpg" width="200" align="left" border="1" /> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pulau Karimun dewasa ini cukup menjadi perhatian oleh berbagai pihak.Pulau ini selain merupakan tumpuan harapan para pencari kerja juga mendapat perhatian dari para pengusaha maupun pelancong yang datang di daerah ini. Pulau ini tampak megah dan indah dengan pegunungan maupun perbukitan yang memiliki kandungan hasil bumi yang melimpah ruah. Untuk mengenal lebih jauh mengenai Pulau Karimun, alangkah baiknya apabila melihat asal-usul Pulau Karimun yang sekarang sudah menjadi kabupaten tersendiri. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pulau Karimun pada masa lalu yaitu pada masa Kerajaan Riau-Lingga yang berpusat di Pulau Penyengat merupakan sebuah wilayah dengan pusat pemerintahan di Meral. Dengan demikian, bukan yang tampak seperti sekarang ini dimana pusat pemerintahan berada di Tanjung Balai. Keadaan ini merupakan perubahan struktur pemerintahan seiring dengan proses sejarah yang berhubungan dengan kerajaan Riau-Lingga tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1511 Kerajaan Malaka jatuh ketangan Portugis. Saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah pada masa tersebut memberi larangan zuriat yaitu keturunan Raja-raja Malaka tinggal di Malaka. Hal itu dilakukan demi menjaga kelangsungan kehidupan keturunannya. Pada masa itu, menurut perkiraan Sultan Malaka apabila Malaka tetap melawan Portugis maka keturunan mereka akan musnah. Mengingat orang-orang Portugis selain memiliki pengaruh yang kuat juga mempunyai peralatan senjata yang lengkap. Oleh karena suasana yang tidak memungkinkan untuk kembali memerintah seperti semula, akhirnya Sultan Mansur Syah mengajurkan untuk mencari tempat yang <st1:city><st1:place>bari</st1:place></st1:city> yaitu mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di tempat lain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Oleh karena itu, tak lama kemudian munculah kerajaan-kerajaan seperti ; Kerajaan Indrasakti yang berkedudukan di Pulau Penyengat, kerajaan Indraloka yang berkedudukan di Tumasek, Kerajaan Indrapura yang berkedudukan di Siak, Kerajaan Indragiri yang berkedudukan di Rengat dan Kerajaan Indrapuri yang berkedudukan di Langkat. Kelima kerajaan ini merupakan pecahan dari kerajaan Malaka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Sementara itu, rakyat dari kerajaan Malaka berpencar dan diantaranya tinggal di Pulau- pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk salah satunya adalah Pulau Karimun. Sejak Malaka diduduki Portugis di daerah ini terutama Selat Malaka merupakan tempat pelayaran kapal-kapal dari luar negeri yang berdagang ke Asia Timur. Kapal-kapal dari luar negeri yang berdagang ke Asia Timur. Kapal-kapal yang melewati pulau ini tidaklah selalu aman karena sering terjadi perompakan ditengah laut yang dilakukan oleh para lanon yang berkeliaran di daerah ini. <st1:place>Para</st1:place> lanon tersebut berasal dari orang-orang yang tinggal menetap di pulau-pulau sekitar Kepulauan Riau diantaranya Pulau Karimun. Diantara sekian banyak lanon, ada yang bernama pameral merupakan kepala perampok kelas satu yang tinggal di sekitar pulau karimun. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa pada masa lalu Pulau Karimun merupakan basis perompak atau bajak laut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Raja Kerajaan Riau- Lingga yang memerintah di Pulau Penyengat sering mendapat laporan dari keamanan lautnya bahwa diperairan laut mereka sering terjadi perompakan diatas kapal-kapal yang melintas daerah ini. Oleh sebab itu kapal-kapal yang berlayar melalui Selat Melaka tidak berani berlayar malam. Mendengar kabar yang demikian, maka Raja Menjadi bimbang atas perairan di wilayah, untuk itu diadakan pengintaian terhadap aksi-aksi perampok itu dan dima kedudukan mereka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Selanjutnya, Sultan mendapat Informasi yang menyatakan bahwa perampok-perampok itu berkedudukan di Pulau Karimun dan biangkeroknya bernama pameral. Oleh Sultan diadakan perundingan dikala Pembesar Kerajaan. Dalam musyawarah tersebut, salah seorang menteri mengusulkan untuk menangkap ketua perampok itu. Pameral pun di tangkap dan dibawa ke Pulau Penyengat. Selanjutnya, ia dimasukan dalam penjara. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Beberapa setelah Pameral ditanggkap, keadaan tidaklah menjadi aman sebagaimana diharapkan. Bahkan, frekuensi perompakan mennjadi lebih tinggi. Akhirnya para pembesar Kerajaan mengadakan perundingan kembali atas masalah yang sama. Dalam perundingan kali ini, Datok Bendahara menyarankan pameral dijatuhi hukuman pancong. Ia akan dibebaskan tetapi dengan syarat harus mengamankan para perampok yang berkeliaran di laut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Setelah munsyawarah tersebut, pameral dipanggil untuk mengadap Sultan dan Sultan berkata Kepada pameral “<i>ya pameral kalau kau bisa mengamanakan perampok-perampok di sekitar laut malake dose engkau akan diampunka, engkau tidak jadi dihukum bunoh.</i>mendapatkan syarta yang demikian bukan main senang bagi pameral. Selepas raja berkata, ia pun mengangkat tangan menjunjung di bawah duli ia berkata: ampon patek tuanku, kalau memang syaratnye patek siap mengamankan perompak. Maka pameral kembali ke daerah karimun.dengan diiringin hulu baling kerajaan dan langsung mengamankan daerah ini dari bajak laut. Tak lama kemudian wilayah selat malaka menjadi aman begitu juga temoat tinggalnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="" lang="PT-BR"><span style="font-size:100%;">Atas jasa-jasa tersebut pameral diangkat oleh raja menjadi batin pertama di daerah itu. Rajapun berkenan memberi tanah pada pameral sehingga berkembang sampai keanak cucunya. Tak lama kemudian raja abdul rahman yang berkedudukan di pulau penyengat mengangkat walik raja yaitu raja abdullah menjadi amir pertama di daerah ini.daerah tersebut dikenal daerah meral. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="PT-BR">Begitulah ceritanya yang diperoleh menjadi awal mula pertama pulau karimun menjadi daerah pemukiman penduduk yang dilatar belakangi peristiwa sejarah dimasa lampau. Adapun beberapa asal usul daerah karimun yang dapat diangkat dalam tulisan ini adalah pulau karimun itu sendiri, tanjung balai dan pulau buru. Nama beberapa daerah yang diangkat dalam tulisan ini merupakan daerah yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan yang disebut daerah pemekaran. </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"><strong>Keadaan Geografis</strong><o:p></o:p></span></p> <ol style="font-family: georgia;" type="1"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><strong><i>Wilayah</i></strong><o:p></o:p></span></li></ol> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="" lang="SV"><span style="font-size:100%;">Kabupaten Karimun dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999. Pada awal terbentuknya wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yakni Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 16 tahun 2001, maka wilayah Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 8 (delapan) kecamatan, dan akhirnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 10 tahun 2004 dimekarkan lagi menjadi 9 (sembilan) kecamatan dan jumlah kelurahan sebanyak 22 kelurahan dan 32 desa, 327 RW (Rukun Warga) dan 945 RT (Rukun Tetangga).<o:p></o:p></span></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="" lang="SV"><span style="font-size:100%;">Berdasarkan luas wilayahnya, Kabupaten Karimun merupakan Daerah kepulauan yang mempunyai luas 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.524 kilometer persegi dan wilayah perairan seluas 6.460 kilometer persegi. Secara astronomis terletak antara 0º35’ Lintang Utara sampai dengan 1º10’ Lintang Utara dan 103º30’ Bujur Timur sampai dengan 104º Bujur Timur, Kabupaten ini berbatasan langsung dengan :<o:p></o:p></span></span></p> <ul style="font-family: georgia;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><span style="font-size:100%;">Utara : Selat Malaka dan Singapura.<o:p></o:p></span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Selatan : Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir.<o:p></o:p></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><span style="font-size:100%;">Barat : Kec-Rangsang, Kab-Bengkalis dan Kec-Kuala Kampar Kab-Pelalawan.<o:p></o:p></span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">Timur : <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> Batam dan Kepulauan Riau.<o:p></o:p></span></li></ul> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki 245 pulau dimana 3 (tiga) diantaranya merupakan pulau-pulau yang besar, yakni: Pulau Karimun, Pulau Kundur, Pulau Sugi. Laporan TPING menyebutkan bahwa dari hasil Inventarisasi 245 pulau di wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 73 pulau berpenghuni, 172 pulau tidak berpenghuni, 200 pulau benama, 45 pulau tidak bernama.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"> 2. <strong><i>Topologi dan Hidrologi.</i></strong><o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kabupaten Karimun merupakan wilayah yang relative datar dan landai, dengan ketinggian 2-500 m diatas permukaan laut. Sebagian wilayah Kabupaten Karimun merupakan pegunungan / perbukitan dengan kemiringan 40 dan ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut, yang terdapat diutara Pulau Karimun.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Disamping itu, pada beberapa pulau diwilayah Kabupaten Karimun terdapat rawa-rawa. Kemudian, dilihat dari keberadaan potensi wilayahnya maka wilayah laut (perairan) Kabupaten Karimun merupakan perairan yang subur karena sebagian wilayahnya berada pada Selat Malaka.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"> 3. <strong><i>Klimatologi.</i></strong><o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Karimun hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Temperatur udara rata-rata mencapai 27,2º, serta kelembaban udara 85%.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Musim kemarau pada umumnya terjadi di Kabupaten Karimun sepanjang bulan Februari sampai dengan bulan Juni. Sedangkan pada bulan Januari mengalami curah hujan rata-rata pertahun mencapai 238,6 mm. Kecepatan angin maksimum terjadi pada musim hujan dengan rata-rata kecepatan perhari 4 knot.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;"> 4. <em><b>Demografi.</b></em><o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pentingnya pengendalian pertumbuhan dan jumlah penduduk, jelas memiliki implasi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ekonomi. Penduduk Kabupaten Karimun per April tahun 2006 sudah mencapai 205.438 jiwa, terdiri dari 105.484 jiwa laki-laki dan perempuan cendrung stabil selama 3 tahun terakhir, yaitu berkisar 51% dan 49%. Untuk lebih jelasnya dapat ditunjukkan pada table.<o:p></o:p></span></p> <p style="line-height: 150%; text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Tabel<br />Banyaknya Penduduk Kabupaten Karimun<br />Tahun 2001 Sampai April 2006<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; width: 378.75pt; border-collapse: collapse; font-family: georgia;" width="505" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr style="height: 12pt;"> <td style="border: 1pt inset rgb(17, 17, 17); padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 12pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Kecamatan</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: inset inset inset none; border-color: rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 74.25pt; height: 12pt;" width="99"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2001</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: inset inset inset none; border-color: rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 73.5pt; height: 12pt;" width="98"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2002</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: inset inset inset none; border-color: rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 75.75pt; height: 12pt;" width="101"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2003</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: inset inset inset none; border-color: rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 74.25pt; height: 12pt;" width="99"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2004</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: inset inset inset none; border-color: rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 78pt; height: 12pt;" width="104"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>2005</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: inset inset inset none; border-color: rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 69pt; height: 12pt;" width="92"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>April 2006</b><o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Karimun<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">32.332<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">39.012<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">39.861<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">40.560<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">41.501<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">41.613<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Tebing<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">18.893<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">20.205<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">21.052<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">21.913<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">40.438<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">22.742<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Meral<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">34.188<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">36.614<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">40.292<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">39.814<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">22.524<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">40.714<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><st1:place>Buru</st1:place><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">9.330<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">9.536<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">9.766<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">9.880<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">9.942<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">9.923<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Moro<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">22.309<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">22.629<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">23.226<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">23.663<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">31.904<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">17.988<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Kundur<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">35.397<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">28.242<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">29.925<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">30.411<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">14.233<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">32.070<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Kundur Utara<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">22.335<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">19.450<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">19.557<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">19.732<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">19.975<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">14.290<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Kundur Barat<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">0<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">13.384<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">13.607<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">13.724<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">17.975<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">14.290<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">Durai<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">0<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">0<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">0<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">0<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">6.131<o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(216, 237, 254) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;">6.157<o:p></o:p></p></td></tr> <tr style="height: 14.25pt;"> <td style="border-style: none inset inset; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17); border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 93pt; height: 14.25pt;" width="124"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Total</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>174.784</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>189.072</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 65.25pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="87"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>197.286</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 63.75pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="85"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>199.697</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 67.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="90"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>204.451</b><o:p></o:p></p></td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: rgb(236, 233, 216) rgb(17, 17, 17) rgb(17, 17, 17) rgb(236, 233, 216); border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; background: rgb(149, 206, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; width: 58.5pt; height: 14.25pt;" valign="top" width="78"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b>205.438</b></p></td></tr></tbody></table>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-13687600215901973562008-07-22T06:32:00.000-07:002008-07-22T06:40:14.289-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga be<span style="font-family: arial;"><span style="font-family: georgia;">rguna yah.</span>.</span><br /><br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info <span class="heading">Sekilas Kabupaten Bintan</span> <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;"><b></b></span></span><span style="font-weight: bold; font-family: georgia;">Kabupaten Bintan</span><span style="font-family: georgia;"> adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kepulauan Riau. Kabupaten Bintan sebelumnya bernama Kabupaten Kepulauan Riau. Perubahan nama ini dimaksudkan agar tidak timbul kerancuan antara Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Riau dalam hal administrasi dan korespondensi sehingga nama Kabupaten Kepulauan Riau (Kepri) diganti menjadi Kabupaten Bintan.Perubahan nama Kabupaten Kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tertanggal 23 Februari 2006</span><span style="font-family: georgia;font-size:100%;" ><o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Sejarah"></a><span class="mw-headline">Sejarah</span><o:p></o:p></h2> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kabupaten Kepulauan Riau (Bintan) telah dikenal beberapa abad silam tidak hanya di belahan nusantara ini, tetapi juga di mancanegara. Wilayahnya mempunyai ciri khas terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar di </span><a title="Laut Cina Selatan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Cina_Selatan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Laut Cina Selatan</span></span></a><span style="font-size:100%;">. Karena itulah, julukan “Bumi Segantang Lada” sangat tepat untuk menggambarkan betapa banyaknya pulau yang ada di daerah ini. Pada kurun waktu 1722-1911, di Kepulauan Riau terdapat dua </span><a title="Kerajaan Melayu" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">kerajaan Melayu</span></span></a><span style="font-size:100%;"> yang berkuasa dan berdaulat yaitu Kerajaan Riau Lingga yang pusat kerajaannya berada di Daik dan Kerajaan Melayu Riau dengan pusat pemerintahannya berada di </span><a title="Pulau Bintan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Bintan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Pulau Bintan</span></span></a><span style="font-size:100%;">.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London, kedua Kerajaan Melayu tersebut dilebur menjadi satu sehingga menjadi semakin kuat. Wilayah kekuasaannya pun tidak hanya terbatas di Kepulauan Riau saja, tetapi telah meliputi wilayah </span><a title="Johor" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Johor"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Johor</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan Malaka (<st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region>), </span><a title="Singapura" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Singapura</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan sebagian kecil wilayah </span><a title="Indragiri Hilir" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indragiri_Hilir"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Indragiri Hilir</span></span></a><span style="font-size:100%;">. Pusat kerajaannya berada di </span><a title="Pulau Penyengat" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Penyengat"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Pulau Penyengat</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan menjadi terkenal di Nusantara dan kawasan Semenanjung.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Setelah Sultan Riau meninggal pada tahun 1911, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai Districh Thoarden untuk daerah yang besar dan Onder Districh Thoarden untuk daerah yang agak kecil. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau Lingga dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah Keresidenan yang dibagi menjadi dua Afdelling yaitu, Afdelling Tanjungpinang yang meliputi Kepulauan Riau – Lingga, Indragiri Hilir dan Kateman yang berkedudukan di Tanjungpinang dan sebagai penguasa tunggal dan penanggung jawab dalam Afdelling ini ditunjuk seorang Residen.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Afdelling Indragiri yang berkedudukan di </span><a title="Rengat" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rengat"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Rengat</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan diperintah oleh seorang Asisten Residen (dibawah) perintah Residen. Dalam tahun 1940 Keresidenan ini dijadikan Residente Riau dengan dicantumkan Afdelling Bengkalis (Sumatra Timur) dan sebelum tahun 1945 – 1949 berdasarkan Besluit Gubernur General Hindia Belanda tanggal 17 Juli 1947 No. 9 dibentuk daerah Zelf Bestur (daerah Riau).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt/1950 menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi empat kewedanan sebagai berikut, masing-masing, Kewedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan (termasuk Kecamatan Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur sekarang), Bintan Utara dan Batam.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kewedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro, Kewedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang, serta Kewedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Daerah Tingkat I Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/194 dan Instruksi No.16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No.UP/247/5/1965, tanggal 15 Nopember 1965 No.UP/256/5/1965 menetapkan bahwa, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1966 semua daerah Administratif Kewedanan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pada tahun 1983, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1983, telah dibentuk Kota Administratif (Kotif) </span><a title="Tanjungpinang" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanjungpinang"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tanjungpinang</span></span></a><span style="font-size:100%;"> yang membawahi dua kecamatan yaitu Kecamatan Tanjungpinang Barat dan Kecamatan Tanjungpinang Timur, dan pada tahun yang sama sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1983 telah pula dibentuk Kotamadya </span><a title="Batam" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batam"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Batam</span></span></a><span style="font-size:100%;">.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Dengan adanya pengembangan wilayah tersebut, maka Batam tidak lagi menjadi bagian Kabupaten Kepulauan Riau. Berdasarkan Undang-Undang No. 53 tahun 1999 dan diperbaharui dengan UU No. 13 tahun 2000, Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan lagi menjadi 3 kabupaten yakni, Kabupaten Kepulauan Riau (Bintan), Kabupaten Karimun dan Kabupaten Natuna.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2001, terhitung 17 Oktober 2001, Kota Administratif Tanjungpinang ditingkatkan statusnya menjadi Kota Otonom yang terpisah dari Kabupaten Kepulauan Riau dengan memiliki empat kecamatan, yakni Kecamatan Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang Kota dan Bukit Bestari.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><o:p><span style="font-size:100%;"> </span></o:p></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Geografi"></a><span class="editsection"><o:p> </o:p></span></h2> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify; font-family: georgia;"><span class="editsection"><o:p> </o:p></span></h2> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify; font-family: georgia;"><span class="editsection"><o:p> </o:p></span></h2> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify; font-family: georgia;"><span class="mw-headline">Geografi</span><o:p></o:p></h2> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kabupaten Bintan terletak antara °00’ </span><a title="Lintang Utara" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lintang_Utara"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Lintang Utara</span></span></a><span style="font-size:100%;"> 1°20’ </span><a title="Lintang Selatan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lintang_Selatan"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Lintang Selatan</span></span></a><span style="font-size:100%;"> dan 104°00’ </span><a title="Bujur Timur" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_Timur"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bujur Timur</span></span></a><span style="font-size:100%;"> 108°30’ </span><a title="Bujur Barat" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bujur_Barat"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Bujur Barat</span></span></a><o:p></o:p></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify; font-family: georgia;"><a name="Potensi"></a><span class="mw-headline">Potensi</span><o:p></o:p></h2> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Kabupaten ini memiliki sejumlah peluang di bidang pariwisata, industri, perikanan dan pertambangan. Dibidang pariwisata, iklim dan kondisi alam yang eksotis menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara. Misalnya </span><a title="Lagoi" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lagoi&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Lagoi</span></span></a><span style="font-size:100%;"> yang memiliki pemandangan laut dan pantai yang telah menarik minat lebih dari 40.000 wisatawan mancanegara. Dilahan seluas 23.000 ha terdapat 7 hotel bertaraf internasional, 2 Resort dan 2 lapangan golf bertaraf internasional dengan 36 hole.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Untuk menarik minat investor, pemerintah setempat telah mengalokasikan lahan seluas 500 ha di Kijang dan 100 ha di Bintan Barat sebagai areal hutan industri dan pengembangan pantai. Pengembangan pariwisata dilakukan dengan bekerja sama dengan Singapura untuk membangun Bintan Utara.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:100%;">Pada sektor industri, Kabupaten ini mempunyai kawasan industri di </span><a title="Lobam" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lobam&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Lobam</span></span></a><span style="font-size:100%;"> sebagai salah satu hasil dari kerjasama ekonomi antara </span><a title="Singapura" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Singapura</span></span></a><span style="font-size:100%;">, </span><a title="Malaysia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Malaysia</span></span></a><span style="font-size:100%;">, dan </span><a title="Indonesia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Indonesia</span></span></a><span style="font-size:100%;">. Terdapat 4000 ha lahan yang dipakai oleh 18 perusahaan elektronik, 14 perusahaan garmen dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p> <span style="font-family: georgia;font-family:Times New Roman;font-size:100%;" >Industri perikanan juga berperan penting di kabupaten ini dengan didukung oleh luas wilayah perairan seluas 95%. <st1:place>Para</st1:place> investor di sarankan untuk mengembangkan sektor ini di wilayah dimur yaitu di wilayah </span><a style="font-family: georgia;" title="Tambelan" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tambelan&action=edit"><span style="color: windowtext;"><span style="font-size:100%;">Tambelan</span></span></a><span style="font-family: georgia;font-size:100%;" > dengan 54 pulau. Wilayah ini cocok untuk perikanan, dan budidaya terumbu karang seluas 117,480 ha. Pariwisata laut cocok untuk wilayah ini dengan didukung oleh pasir pantai yang bersih dan putih.</span>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-44136243770972982052008-07-22T06:30:00.000-07:002008-07-22T06:32:38.727-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br /><br /> <img src="http://www.dprd-kepriprov.go.id/images/content/batam1.jpg" width="200" align="left" border="1" />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info Sekilas kota BATAM <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br /><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;"><b><span style="" lang="FI">Kota Batam</span></b><span style="" lang="FI"> adalah salah satu kota di Provinsi Kepulauan Riau. </span>Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> ini juga begitu dekat dengan Negara Singapura dan <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region>. Kota Batam merupakan salah satu <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> dengan pertumbuhan terpesat di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk, namun kini telah berpenduduk 713.960 jiwa.</span></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"> <script type="text/javascript"> //<![CDATA[ if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "tampilkan"; var tocHideText = "sembunyikan"; showTocToggle(); } //]]> </script> <a name="Sejarah"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Sejarah</span></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi <st1:city><st1:place>medan</st1:place></st1:city> perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam(BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam. Di era Reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam</span></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Geografis"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Geografis</span></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar 115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570.35 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 bderajat celsius. <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Batas-batas Kota Batam:</span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region></span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Daik-Lingga</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bintan</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten karimun</span></li></ul> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Penduduk"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Penduduk</span></span></h2> <h3 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Suku_Bangsa"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Suku Bangsa</span></span></h3> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, <st1:place>Makassar</st1:place>, Jawa, <st1:place>Flores</st1:place>, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga tahun 2006, Batam telah berpenduduk lebih dari 700.000 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cenderung stabil. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2005 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 6 persen pertahun.</span></p> <h3 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Agama"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Agama</span></span></h3> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city>, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan <st1:place>Flores</st1:place>. Agama Budha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.</span></p> <h3 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Bahasa"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Bahasa</span></span></h3> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Bahasa Indonesia(melayu) digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu</span></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Ekonomi"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Ekonomi</span></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.</span></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Pemerintahan"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Pemerintahan</span></span></h2> <h3 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Walikota"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Walikota</span></span></h3> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> Batam, pada bulan Januari 2006 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011.</span></p> <h3 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Pembagian_Wilayah"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Pembagian Wilayah</span></span></h3> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kota Batam terdiri dari dua belas kecamatan, yaitu:</span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Kecamatan Batam <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city></span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Nongsa</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Bengkong</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Batu Ampar</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Sekupang</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Kecamatan Belakang <st1:city><st1:place>Padang</st1:place></st1:city></span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Bulang</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Sagulung</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Galang</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Lubuk Baja</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kecamatan Sungai Beduk</span></li></ul> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Pendidikan"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Pendidikan</span></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kota Batam memiliki banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Perguruan Tinggi Negeri di Batam adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH). Selain itu terdapat banyak perguruan tinggi swasta seperti Universitas Internasional Batam(UIB), Universitas Batam(Uniba), STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dll.</span></p> <p style="text-align: justify;"><o:p><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></o:p></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Akses_ke_Batam"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Akses ke Batam</span></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;">Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandara Internasional Hang Nadim yang melayani rute penerbangan langsung dari banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Padang dll. Batam juga memiliki empat pelabuhan ferry internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan <st1:country-region><st1:place>Malaysia</st1:place></st1:country-region></span></span></p> <h2 style="margin: auto 0in; text-align: justify;"><a name="Pariwisata"></a><span class="mw-headline"><span style="font-family:Times New Roman;">Pariwisata</span></span><a title="Perbesar" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jembatan_Barelang_Batam.JPG"><span style="text-decoration: none;"><v:shape id="_x0000_i1026" title=""Perbesar"" style="width: 11.25pt; height: 8.25pt;" type="#_x0000_t75" alt="" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jembatan_Barelang_Batam.JPG" button="t"><v:imagedata src="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CVantonny%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_image002.gif" href="http://id.wikipedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png"></v:imagedata></v:shape></span></a></h2> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Jembatan Barelang yang menghubungkan pulau Batam dan pulau Rempang, serta pulau Galang</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Kota Batam sebagai <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"><strong>Tempat-tempat wisata di Batam:</strong></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Jembatan Barelang (Ikon <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> Batam)</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Bekas kamp pengungsi <st1:country-region><st1:place>Vietnam</st1:place></st1:country-region> di pulau Galang</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pantai Nongsa</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pantai Melur</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Pantai Sekilak</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><st1:place><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;"><st1:placename>Pantai</st1:placename> <st1:placename>Marina</st1:placename> <st1:placename>City</st1:placename></span></span></st1:place> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.</span></li></ul> <p style="text-align: justify;"><o:p><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"> </span></o:p></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Tempat-tempat wisata Belanja:</span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Komplek Nagoya</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Komplek Jodoh</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Mega Mall</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Nagoya Hill Mall</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;"><st1:street><st1:address>Batam City Square</st1:address></st1:street>(BCS) Mall</span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;"><st1:place><st1:placename>Diamond</st1:placename> <st1:placetype>City</st1:placetype></st1:place>(DC) Mall</span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Times New Roman;"><st1:place><st1:placename>Lucky</st1:placename> <st1:placetype>Plaza</st1:placetype></st1:place> (Pusat penjualan HP)</span></span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Mymart (Pusat penjualan Komputer)</span> </li><li class="MsoNormal" style="margin: 0in 0in 0pt; text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;">Dll.</span></li></ul>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-44678996548305859572008-07-22T06:17:00.000-07:002008-07-22T06:30:01.637-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br /><br /><br /> <img src="http://www.dprd-kepriprov.go.id/images/content/591_Natuna.jpg" width="200" align="left" border="1" />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info Objek wisata kepulauan riau, serta potensi pariwisata <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br /> Pariwisata adalah sarana yang tepat untuk mempromosikan provinsi tercinta ini. Karena kelebihan provinsi kita dibandingkan provinsi lain adalah pesona pariwisatanya. Tapi apakah benar objek wisata provinsi kepulauan Riau sudah dikenal oleh banyak orang? Objek wisata kepulauan Riau seperti wisata Pulau penyengat yang dikenal dengan wisata budaya dan wisata religius serta keindahan alam nya. Objek wisata Kepulauan Anambas juga miliki obyek wisata yang menawan. disana terdapat Pantai Padang Melang, salah satu pantai terindah di Anambas. kabupaten Lingga juga memiliki sejuta potensi pariwisata, sebut saja kekayaan budaya Daik Lingga sebagai bekas pusat pemerintahan kerajaan melayu, layak untuk dijadikan wisata budaya dan wisata religius. Anda tahu pantai Lubuk? Mungkin belum banyak yang mengenal pantai lubuk yang ada di kecamatan kundur kepulauan Riau ini. jangankan orang luar dari Kepulauan Riau, orang kepri sendiri mungkin belum mengenal objek-objek wisata yang terdapat di daerahnya.<br /><br />“KEPRI The Beauty Of Nature” konon ini adalah selogan yang sempat tercipta untuk mempromosikan objek wisata yang ada di kepulauan riau.<br /><br />Untuk memperkenalkan Kepulauan Riau, kita tidak bisa hanya berharap pada pemerintah daerah saja. Kita sebagai masyarakat Kepulauan Riau juga harus berperan aktif dalan memperkenalkan objek wisata yang terdapat di kepulauan riau. Baik itu objek wisata batam, objek wisata pulau penyengat, Lingga, Natuna, Karimun dan daerah-daerah lain yang terdapat di Kepulauan Riau. Semua kita harus turut terlibat berperan aktif dalam memperkenalkan wisata kepulauan riau dan berusaha terus untuk mengembangkannya. Nah untuk memperkenalkan keindahan alam Kepulauan Riau serta objek wisata Kepulauan Riau, serta potensi daerah nya, kami team segantang mengajak Encek-encek, Tuan-puan, saudare semua untuk berperan aktif dalam meperkenalkan objek wisata yang ada di provinsi tercinta kita.Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-19265464597467400632008-07-22T06:13:00.000-07:002008-07-22T06:16:27.612-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.dannydarussalam.com/engine/artikel/uploaded_images/sawit2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px;" src="http://www.dannydarussalam.com/engine/artikel/uploaded_images/sawit2.jpg" alt="" border="0" /></a>Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info INVENTASI <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br />Nilai ekspor Riau di tahun 2005 mencapai 7,910,506.74 ribu US $ dari CPO, kelapa sawit, pulp, kertas, kayu lapis, kayu olahan, getah karet, produk kelapa, sagu, perikanan tangkap, mi instant, bakau, charcoal, dan batubara.<br /><br />Riau memiliki potensi berpeluang bagi investor dari sector pertanian, industri, perkebunan, pertambangan, dan perikanan. Komoditi unggulannya adalah batubara sebanyak 651,344.52 juta barel (2004), cengkeh sebanyak 58.00 ton (2003), gas alam sebanyak 426,123.00 ribu US $ (2005), industri minyak sayur sebanyak 2,545,308.00 ton (2005), pengolahan kelapa sawit sebanyak 85,505.00 ton (2005), karet sebanyak 303,676.00 ton (2004), kakao sebanyak 10,049.00 ton (2005), kelapa sawit sebanyak 3,832,228.00 ton (2004), kopi sebanyak 5,937.00 ton (2004), sapi sebanyak 4,495.00 ton (2005), budidaya ikan sebanyak 15,974.00 (2005), perikanan tangkap 134,207.00 ton (2005).<br /><br />Komoditi nomor dua Riau antara lain alpukat sebanyak 3.46 ton (2005), ayam sebanyak 2,206,501.00 ekor (2005), babi sebanyak 2,357.00 ekor (2004), bayam sebanyak 1,147.00 ton (2003), bebek sebanyak 117,393.00 ekor (2003), star fruit sebanyak 47.37 ton (2005), fruit sebanyak 115.90 ton (2005), chickpea sebanyak 28.50 ton (2005), cabe sebanyak 1,184.00 ton (2003), cempedak sebanyak 347.45 ton (2005), langsat sebanyak 49,479.00 ton (2005), durian sebanyak 17.26 ton (2005), gambir sebanyak 1,607.00 ton (2003), granit sebanyak 120,000,000.00 meter kubik (2005), inudstri brik, industri granit, industri batubara, industri cat, industri kaca, industri kimia, industri logam, industri minyak sawit, industri pengolahan kelapa, industri pengolahan sagu, industri semen, industri tanah liat, bebek, jagung, jahe, jambu, jeruk, kacang, buncis, kedelai, kakao, kambing, bayam air, kaolin, kacang kedelai, kelapa, kelapap hibrida, walnut, kencur, kentang, kerbau, tapioka, singkong, dan mentimun.<br /><br />Peluang komiditi lainnya adalah produk elektronik, handuk, batu resin, batu besi, pasir kuarsa, pengantaran, gula, getah papaya, dan kelapa. Untuk kebutuhan bisnis Anda, Riau menyediakan fasilitas transportasi, komunikasi, air, listrik, perbankan, keuangan, dan perhotelan. Bandara yang bisa dijumpai antara lain Sei Selari, Tarempa, Japura, SSK, Sultan Syarif Haroen Setia Negara, Pasir Pangarayan, Pinang Kampai, Sultan Syarif Qasim II. Pelabuhan yang bisa dijumpai adalah Bengkalis, Bandul, Batu Panjang, Kurau, Sei Apit, Sungai Pakning, Selat Panjang, Kuala Enok, Pulau Kijang, Sungai Guntung, Tembilahan, Rengat, Penyalai, Panipahan, Sinaboit, Dumai, Tanjung Medang, and Pekanbaru.Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-82955957455611483342008-07-22T06:06:00.000-07:002008-07-22T06:16:55.320-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.riau.go.id/images/bahari.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px;" src="http://www.riau.go.id/images/bahari.jpg" alt="" border="0" /></a>Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info PARIWISATA dari <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br />Pariwisata di Riau punya peluang yang potensial untukdikembangkan lebih optimal, seperti daerah wisata di Batam dan Bintan serta daerah wisata lain, baik menyangkut wisata alam, wisata budaya atau wisata sejarahnya. Jumlah hotel di Riau berjumlah 380 unit dengan kapasitas kamar 14.776 buah dan tempat tidur sebanyak 23.081 buah. Jumlah wisatawan mancanegara tahun 1996 berjumlah 1.490.801 orang, dan tahun 1997 meningkat menjadi 1.699.629 orang. Sebagian besar dari mereka berkunjung ke Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Uban dan Tanjung Pinang. Sektor pariwisata di daerah Riau masih sangat potensial untuk dikembangkan, terutama wisata alam dan wisata baharinya.<span style=";font-family:arial,helvetica,sans-serif;font-size:85%;" ></span>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-42281953253794600002008-07-22T06:00:00.000-07:002008-07-22T06:19:13.356-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.indonesia.go.id/id/images/provinsi/riau.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px;" src="http://www.indonesia.go.id/id/images/provinsi/riau.png" alt="" border="0" /></a>Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info sumber daya alam dari <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br />Riau adalah salah satu provinsi kaya di Nusantara. Hampir semua kekayaan alam dimiliki provinsi ini. Di dalam perut buminya terkandung minyak bumi, batubara, emas, timah dan bahan tambang lainnya. Sementara di atasnya terhampar kekayaan hutan, perkebunan dan pertanian dalam arti luas.<br /><br />Pertambangan umum berdenyut relatif pesat, ditandai dengan banyaknya perusahaan yang ikut andil bergerak di bidang ini. Mereka seolah berlomba mengeruk isi perut bumi Riau, mulai dari menggali pasir laut, granit, bauksit, timah, emas, batu bara, gambut, pasir kuarsa sampai andesit. Di samping minyak dan gas timah juga merupakan hasil tambang Riau. Konstribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau mencapai Rp.57.927.709,65,- atau sekitar 41,68 %. Karena itu, sektor pertambangan menjadi andalan provinsi dalam memperkokoh perekonomiannya.<br />Sektor pertanian menjadi salah satu motor penggerak perekonomian rakyat. Sektor ini tidak saja mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian lokal, tapi juga mampu menyerap banyak sekali tenaga. Kini tersedia lahan sawah seluas 28.845 ha yang dilengkapi dengan saluran irigasi, 150.092 ha sawah tadah hujan, 70.284 ha sawah pasang surut dan 13.077 ha sawah lainnya.<br /><br />Data 2006 juga menunjukkan bahwa tak kurang dari 134.290 ha sawah kini berproduksi, menghasilkan 421.384 ton padi. Jumlah produksi ini meningkat dibanding dua tahun terakhir. Padi 2004, 144.499 ha sawah menghasilkan 453.817 ton padi, lalu menurun menjadi 133.496 ha sawah pada 2005 dengan produksi 423.095 ton padi. Ladang jagung yang berproduksi seluas 16.524 ha, menghasilkan 36.421 ton. Kedelai, singkong dan umbi-umbian juga diproduksi di Riau. Ada 2.829 ha lading kedelai terhampar di sana dengan jumlah produksi 2.923 ton, sementara 5.266 ha ladang singkong dan umbi-umbian memproduksi 52.997 ton.<br /><br />Potensi hutan juga besar di Riau. Berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) yang dibuat pemerintah setempat, luas hutan di sana mencapai 4.160.710 ha terdiri atas 228.793,82 ha hutan lindung, 529.487 ha hutan konservasi, 914.839 ha hutan produksi terbatas, dan 2.487.590 ha hutan produksi. Dari hutan-hutan itulah pemerintah setempat memperoleh anggaran dari produksi 8.022.009,30 m³ kayu bulat, 188.201,82 m³ kayu gergajian dan 260.709,32 m³ kayu lapis. Dengan perairan dan lautan seluas 470,80 km², Riau tidak mau ketinggalan dalam bisnis perikanan, baik perikanan laut, perairan umum, tambak maupun keramba. Ada banyak jenis ikan yang telah dibudidayakan. Pada 2005 saja, berhasil diproduksi 97.781,3 ton perikanan laut, 24,693,7 ton ikan dari perairan umum, 674,5 ton ikan dari tambak dan 24.768,8 ton ikan dari keramba. Total produksi semua bisnis ikan itu mencapai Rp. 717,21 miliar. Setahun kemudian, semua hasil meningkat. Pada 2006, berhasil di produksi 99.188,3 ton perikanan laut, 14.173,5 ton ikan dari perairan umum, 244,6 ton ikan dari tambak dan 2.741,3 ton ikan dari keramba. Total produksi semua bisnis ikan itu mencapai Rp. 1.174 miliar.<br /><br />Berbagai jenis peternakan juga telah dikembangkan, terutama sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik. Pada 2005, ternak sapi potong populasinya mencapai 102.352 ekor per tahun, sementara ternak kambing 256.324 ekor per tahun, ternak domba 2.453 ekor per tahun, babi 46.386 ekor per tahun, ayam buras 316.425 ekor per tahun dan itik 339.269 ekor per tahun. Karena itu, daging yang diproduksi per tahun nya mencapai 4.593183 kg daging sapi, 434.806 kg daging kambing, 1.490 kg daging domba, 874.262 kg daging babi dan 29.355.155 kg daging ayam unggas.<br /><br />Perkebunan juga merupakan sektor andalan. Karet, kelapa, kelapa sawit, kopi dan pinang adalah komoditas perkebunan yang selama ini banyak membantu perekonomian penduduk pedesaan. Di saat krisis ekonomi melanda Indonesia secara nasional, petani yang bekerja di sektor ini justru tetap survive, bahkan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Luas perkebunan karet mencapai 528.697,48 ha dengan hasil 463.053,52 ton, kebun kelapa mencapai 546.927,13 ha dengan hasil 629.926,80 ton, kebun kelapa sawit seluas 1.392.232,74 ha dengan hasil 3.931.619,17 ton, kebun kopi seluas 10.040,50 ha dengan hasil 3.545,97 ton dan kebun pinang seluas 9.249,56 ha dengan hasil 6.960,72 ton.Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-853117047313616772008-07-22T05:40:00.000-07:002008-07-22T06:00:48.736-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..<br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info umum dan sejarah dari <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br />Kepulauan Riau memiliki berbagai macam daya alam meliputi: bidang pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan lain-lain. Pemerintah Kepulauan Riau terus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan masyarakat. Peranan sektor pertanian merupakan sektor kontribusi 5,32% terhadap PDRB 2005, Sektor tersebut belum berkembang maksimal karena luas lahan lebih kecil dibandingkan luas perairan. Di luar itu, tanah merah di kepulauan ini pun hanya bisa ditanamin jenis tanaman tertentu yang memerlukan penelitian dan pengembangan khusus untuk meningkatkan produksinya.<br /><br />Luas lahan sawah di provinsi ini pada 2005 mencapai 1.792 ha sedangkan lahan bukan sawah terdiri atas lahan kering dan lahan lainnya mencapai 694.924 ha dan 74.607 ha, Luas lahan hortikultura mencapai 42.728 ha. Lahan sawah irigasi teknis mencapai 130 ha, lahan sawah irigasi sederhana mencapai 104 ha, sementara lahan sawah dengan irigasi desa mencapai luas 309 ha dan lahan sawah tadah hujan seluas 1.249 ha. Luas lahan panen seluruh kabupaten di Kepulauan Riau mencapai 94 ha clan dapat memproduksi padi sebanyak 249 ton dengan rata-rata produksi 5,20 ton/ha.<br /><br />Hasil palawija adalah jagung dengan luas lahan panen 585 ha clan produksi 1.267 ton; ubi kayu dengan luas lahan panen 708 ha dan produksi 4,927 ton; ubi jalar 1.159 ton; dan kacang tanah dengan lahan panen 124 ha dan produksi 179 ton.<br /><br />Produksi sayur-mayur hasil produksi 723 ton, kacang panjang dengan hasil produksi 1.295 ton, bayam dengan hasil produksi 26.715 ton dan kangkung dengan hasil produksi 842 ton.<br /><br />Dari sektor perkebunan, komoditas yang, berpotensi di provinsi kepulauan Riau adalah cengkeh dengan luas lahan 14.716 ha perkebunan kelapa seluas 39.491 ha, perkebunan karet seluas 34.891 ha, perkebunan lada seluas 449 ha, perkebunan sagu seluas 3.949 ha, dan perkebunan gambir seluas 996 ha.<br /><br />Sektor peternakan dibedakan menjadi tiga jenis kelompok, masing-masing ternak berternak lele dan unggas. Pada kelompok ternak, kambing adalah ternak dengan populasi terbanyak hingga 18.166 ekor, diikuti 9.976 ekor sapi dan 422.655 ekor babi. Populasi unggas terdiri atas 585.226 ekor ayam buras, 347.800 ekor ayam petelur, 452.510 ekor ayam pedaging 21.634 ekor itik 26.270 ekor puyuh.<br /><br />Selain perikanan tangkap, pengembangan budidaya perikanan yang meliputi usaha pembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya sangat cocok di provinsi ini. Di Kabupaten Bintan, Karimun dan Natuna terdapat budidaya ikan yang bernilai ekonomis seperti ikan kerapu, napoleon dan kakap. Potensi budidaya ikan air tawar dapat dikembangkan di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Natuna. Pada 2006, Total produksi perikanan tangkap mencapai 217.094,91 ton dan produksi ikan budidaya 3.475,70 ton.<br /><br />Wilayah Kepulauan Riau memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena sebagian dan kabupaten memiliki potensi hasil tambang seperti bauksit dan timah, sementara di bawah laut terdapat minyak dan gas. Cadangan minyak bumi mencapai 298,81 million meter barrel oil (MMBO), sementara cadangan gas alam sebanyak 55,3 triliun square cubic feet (TSCF) terdapat di Kabupaten Natuna. Timah dengan jumlah cadangan, mencapai 11.360.500 m3 terdapat di Pulau Karimun. Bauksit dengan total cadangan 15.880,000 ton terdapat di Pulau Bintan dan Tanjong Pinang. Granit dengan total cadangan mencapai 858.384.000 m3 terdapat di Pulau Karimun dan Pulau Bintan. Sementara pasir darat dengan total cadangan mencapai 39.826.400 ton terdapat di Putau Karimun dan Pulau Bintan.<br /><br />Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007).Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-8611441264155083932008-07-22T05:22:00.000-07:002008-07-22T05:59:36.176-07:00Provinsi Riau | Riau | IndonesiaProvinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Riau ,semoga berguna yah..<br /><br />Pariwisata07 kini akan memberikan info umum dan sejarah dari <a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>.<br /><br /><b></b>Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi ini terletak di Pulau Sumatra dan beribukotakan Pekanbaru. Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat Malaka; di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala; di sebelah timur berbatasan dengan Laut China Selatan (Provinsi Kepulauan Riau), dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.<br /><br /><h2><span class="mw-headline">Geografi</span></h2> <p>Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut China Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.</p> <p>Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.</p> <p>Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.</p><h2><span class="mw-headline">Kondisi dan Sumber Daya Alam</span></h2> <p><a name="Keanekaragaman_Hayati" id="Keanekaragaman_Hayati"></a></p> <h3><span class="mw-headline">Keanekaragaman Hayati</span></h3> <p><a name="Sumber_Daya_Alam" id="Sumber_Daya_Alam"></a></p> <h3><span class="mw-headline">Sumber Daya Alam</span></h3> <p>Riau kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Seiring otonomi daerah, kekayaan tersebut bertahap mulai disalurkan secara penuh ke daerah (tidak sepenuhnya diberikan ke pusat) lagi. Aturan baru dari pemerintahan reformasi, memberi batasan dan aturan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.</p> <p><a name="Potensi_Daerah" id="Potensi_Daerah"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Potensi Daerah</span></h3> <p><a name="Demografi" id="Demografi"></a></p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Demografi</span></h2> <ul><li>Suku bangsa: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Melayu" title="Suku Melayu"></a>Suku Melayu, Suku Minangkabau, Suku Jawa, Suku Batak, Suku Sunda, Suku Tionghoa<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tionghoa" class="mw-redirect" title="Suku Tionghoa"></a></li><li>Bahasa: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu" title="Bahasa Melayu"></a>Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia, Bahasa Hokkian<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Hokkian" class="mw-redirect" title="Bahasa Hokkian"></a></li><li>Agama: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu</li></ul><br /><h2><span class="mw-headline">Perekonomian</span></h2> <p><a name="Tenaga_Kerja" id="Tenaga_Kerja"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Tenaga Kerja</span></h3> <p><a name="Pertanian_.26_Perkebunan" id="Pertanian_.26_Perkebunan"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Pertanian & Perkebunan</span></h3> <p>Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan sawit, baik itu yang dikelola<br />oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.Untuk perkebunan sawit saat ini propinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas 1,34 juta hektar.Selain itu terdapat pula 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi <i>coconut palm oil''</i>(CPO) 3.386.800 ton per tahun.</p> <p><a name="Hutan_.26_Ikan" id="Hutan_.26_Ikan"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Hutan & Ikan</span></h3> <p>Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.</p> <p>Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja Provinsi Riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah ilegal logging. Masalah ini merupakan akar dari masah lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Ilegal logging telah menyebabkan hutan Riau habis tanpa ada proses hukum bagi mereka yang melakukannya.</p> <p><a name="Industri" id="Industri"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Industri</span></h3> <p>Crumb Rubber, Plastik, Plywood, dll</p> <p><a name="Jasa" id="Jasa"></a></p> <p><a name="Energi" id="Energi"></a></p><p><a name="Transportasi" id="Transportasi"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Transportasi</span></h3> <p>Provinsi Riau merupakan satu-satunya propinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT.RIAU AIRLINES,yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut.PT.RIAU AIRLINES mengoperasikan FOKKER-50 buatan Belanda(5 armada),untuk tahun 2008 menambah 2 armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100</p> <p><a name="Komunikasi" id="Komunikasi"></a></p> <p><a name="Keuangan_.26_Perbankan" id="Keuangan_.26_Perbankan"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Keuangan & Perbankan</span></h3> <p>Untuk perbankkan di Propinsi sangat berkembang pesat dunia perbankkan,ini ditandai banyaknya bank swasta,serta adanya BUMD PT.BANK RIAU,PT.BPR SARIMADU</p> <p><a name="Seni_dan_Budaya" id="Seni_dan_Budaya"></a></p> <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Seni dan Budaya</span></h2> <p><a name="Musik" id="Musik"></a></p> <p><a name="Tarian" id="Tarian"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Tarian</span></h3> <p>Tarian Gamelan, Serampang Dua Belas, Joged Lambak</p> <p><a name="Sastra" id="Sastra"></a></p> <h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Sastra</span></h3> <p>Riau sangat terkenal dengan satranya dari dahulu kala,ini terbukti banyaknya satrawan-satrwwan dari riau salah satu yang terkenal Raja Haji Fisabilillah,yang terkenal dengan Gurindam Dua Belas</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-71792302716874490572008-07-13T14:06:00.000-07:002008-07-17T02:14:48.078-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>DUMAI</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/golof%20dumai.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Padang Golf.</strong> Asal-usul golf, tidak diketahui secara pasti. Namun beberapa sejarahwan yakin bentuk awal permainan golf berasal dari Yunani, dimana para penggembala dulu, memukul batu dengan tongkat mereka. Olahraga golf dewasa ini dinikmati sebagai aktivitas rekreasi yang populer. Golf juga merupakan olahraga tontonan yang menarik dengan diadakannya berbagai turnamen-turnamen, akhirnya menjadi populer. Di Dumai terdapat 2 lapangan golf masing-masing milik Pertaminadengan 18 hole dan milik Caltex dengan 9 hole. Apabila anda ke Dumai, cobalah bermain golf di lapangan BUKIT DATUK, lapangan yang terbuka untuk siapa saja, menarik dan mengasyikkan.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/masjid%20dumai.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Mesjid Raya Dumai</strong> merupakan mesjid kebanggaan masyarakat kota Dumai, yang mempunyai bentuk bangunan yang unik, menarik, megah dan indah. Bagi wisatawan yang tertarik dengan wisata religi dapat mengunjungi mesjid raya Dumai ini bersama keluarga, tentunya menyejukkan hati dan bermanfaat.<br /><br /><br /><br /><strong> Pesanggrahan Putri Tujuh </strong>berlokasi di daerah kawasan kilang operasional Pertamina UP II Dumai, mempunyai keunikan tersendiri, biasanya makam diisi oleh satu orang, maka jika dilihat makam Putri Tujuh satu makam terdiri dari tujuh orang Putri. Menurut legenda masyarakat Dumai, terjadinya tujuh orang Putri dimakamkan secara bersama-sama disebabkan sewaktu musuh sedang menyerang, ibunda Putri yang bertindak Ratu pada saat itu menyembunyikan ke tujuh Putrinya ke dalam lubang yang beratapkan tanah, tanpa disadari oleh Ibunda, rupanya ketujuh putrinya tewas tertimbun oleh tanah, oleh sebab itu ketujuh Putri tersebut dimakamkan dalam satu makam.<br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-64914565257159515092008-07-13T14:05:00.000-07:002008-07-13T14:06:19.552-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>PEKANBARU</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/masjid%20raya.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Mesjid Raya </strong>dan Makan Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan memiliki arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Masih dalam areal kompleks mesjid kita dapat mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/balai%20adat.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Balai Adat Riau</strong> terletak di Jl. Diponegoro Pekanbaru. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/danau%20buatan.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Taman Rekreasi Danau Buatan</strong> Lembah Sari berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru. Pemandangan alam sekitar danau dengan panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain.<br /><br /><strong> Kolam Pancing Alam Mayang</strong> berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam,siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. Lebih menyenangkan lagi memancing bersama keluarga karena di areal kolam terdapat kantin kecil-kecilan. Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam Mayang dan sesekali kemampuan kita diuji pula dalam lomba memancing ikan.<br /><strong><br /><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/museum.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Museum Sang Nila Utama</strong> terletak di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, museum ini menyimpan berbagai aneka koleksi benda-benda seni, budaya dan bersejarah propinsi Riau. Tidak jauh dari dari museum ini terdapat satu bangunan khas dengan arsitektur melayu yang kental yaitu Gedung Taman Budaya Riau, dimana gedung ini digunakan sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni melayu Riau, dan kegiatan-kegiatan lainnya.<br /><br /><strong> Dekranasda Riau</strong>, terletak di ujung jalan Sisimangaraja, merupakan pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru, segala macam aksesories dapat dijumpai seperti busana melayu, batik Riau, kain tenun dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/masjid%20agung.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Mesjid Agung An-Nur</strong> merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.<br /><br /><strong> Pasar Bawah </strong>terletak di utara Pekanbaru, yang merupakan pusat perbelanjaan barang-barang antik, aksesories rumah tangga dari dalam dan luar negeri, seperti keramik, karpet, lampu-lampu antik dan elektronik, pasar ini juga menyediakan barang-barang bekas yang mempunyai kualitas bagus.<br /><br /><strong> Plaza Senapelan</strong> merupakan salah satu tempat wisata belanja yang selalu ramai dikunjungi, terletak di kawasan bisnis, persimpangan jalan Jendral Sudirman dan Teuku Umar, menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, makanan, handphone, pusat kebugaran, perlengkapan olahraga serta restoran dengan aneka makanan pilihan.<br /><br /><strong> Plaza Citra</strong> terletak di persimpangan jalan Tuanku Tambusai dan Pepaya yang merupakan pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam produk antara lain: busana ekslusif modern atau busana muslim, aneka batik pilihan, kosmetika, aksesories pria dan wanita, olahraga juga terdapat pasar swalayan dan mau nontonpun ada. Datang aja ke sini!<br /><br /><strong> Plaza Sukaramai</strong> kawasan yang memiliki lokasi strategis ini terletak di pusat kota jalan jend. Sudirman Pekanbaru, membuat pusat perbelanjaan Plaza Sukaramai ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah di Pekanbaru dan Riau umumya. Menyediakan berbagai macam pilihan kebutuhan untuk diberikan kepada orang-orang yang anda sayangi dengan harga yang relatif murah.<br /><br /><strong> Mal Pekanbaru</strong> terletak di seberang Plaza Senapelan persimpangan jalan Jendral Sudirman dan Teuku Umar, merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang lengkap yang tidak hanya menyediakan busana, sepatu, perlengkapan sehari-hari kalangan atas, tetapi juga menyediakan semua kebutuhan berbagai lapisan. Food court, elektronik dan handphone yang relatif terjangkau serta swalayan yang menyediakan buah-buahan dan alat tulis kantor semakin menambah semaraknya Mal Pekanbaru.<br /><br /><strong> Mal SKA </strong> merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang terletak di barat kota Pekanbaru, terdapat pertokoan yang menyediakan berbagai keperluan rumah tangga, makanan, peralatan kantor, olahraga, menyediakan busana modern, kosmetika dan restoran dengan aneka makanan pilihan.<br /><br />Bagi yang hobi berolahraga khususnya golf, di Pekanbaru tersedia Padang Golf yang tersebar dibeberapa tempat, antara lain :<br /><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/golof.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> - Pekanbaru Golf Course Country Club, di Kubang, Kulim<br />- Simpang Tiga Golf Course, di Komplek AURI<br />- Rumbai Golf Course, di Complex IKSORA Rumbai<br /><strong><br />Arena Purna MTQ XVII </strong>berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari kawasan bandar udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II). Tempat dibangun untuk penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII, tahun 1994 yang lalu. Di arena ini kita dapat menikmati suasana santai yang mengasyikkan sambil menyantap berbagai macam makanan yang banyak di jual, mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, hingga makanan yang mengenyangkan ada tersedia di sini. Berbagai konser dan pentas seni juga dapat kita saksikan, baik di halaman purna MTQ ini maupun di dalam gedung/hall. Selain itu kita dapat pula berkeliling-keliling untuk melihat berbagai rumah adat setiap kabupaten dan kota se-propinsi Riau.<br /><br /><strong> Taman Puteri Kaca Mayang</strong> berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.<br /><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-43719352560296170382008-07-13T14:04:00.000-07:002008-07-13T14:05:05.048-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>ROKAN HULU</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/cipogas.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" />Cipogas</strong>, Bendungan Kaiti terdapat batu-batuan yang besar dengan aliran sungai dari kaki Bukit Haorpit yang terjal dan berbatu, konon dahulu kala tempat petua-petua melakukan semedi/pertapaan. Daerah ini memiliki cerita/dongeng yang dapat kita tanyakan kepada juru kunci daerah ini. Daerah Cipogas dan Bendungan Kaiti dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sekitar 4 km dari Pasirpengarayan serta bersimpangan dengan objek Air Panas Pawan dan Goa Huta Sikafir, disamping itu bendungan yang genangan airnya menjadikan tempat ini cocok untuk berekreasi sambil mendayung kereta air yang dapat disewa kepada pemilik kereta air disekitar danau, kegiatan ini lebih cocok untuk melihat tebing batu-batu sungai sepanjang danau ke hulu sungai cipogas, di hulu sungai ini tidak jauh berjalan ada tebing yang terjal untuk kegiatan panjat tebing, disini selalu dijadikan kegiatan pertandingan panjat tebing alam yang diselenggarakan oleh FPTI.<br /><br /><strong> Sungai Bungo</strong> adalah sebuah kampung dikaki bukit Hadiantua dengan penduduk sekitar 30 KK dengan pencaharian penduduk berkebun, berladang, serta meramu hutan. Daerah yang asli perkampungan tanpa pengaruh modernisasi dan terisolir sekitar 1 jam perjalanan dari bendungan Cipogas. Tempat ini cocok dijadikan Ecotourism, dimana segala kegiatan yang memiliki sifat menjauhkan diri dari keramaian dan tidak menuntut fasilitas yang baik, sifat berpetualang dan berkemah dipinggir kampung, serta melihat rutinitas masyarakat.<br /><br /><strong> Rumah Batu Serombou</strong> terletak di desa Serombou Indah sekitar 12 km dari jalan propinsi dengan kondisi jalan dapat dilalui kendaraan roda empat pada musim kemarau. Terdapat 3 batu berbentuk rumah secara radial menonjol keluar seperti payung, bagian bawah menjorok berlobang, hutan dan bebatuan yang berbentuk binatang serta benda-benda rumah yang terlihat tidak jelas dan nyata (Gejala alam yang beraturan). Dikisahkan sebuah dongeng tentang sumpah seorang yang sakti terhadap kampung yang durhaka tidak menjalankan syariat Islam hingga satu kampung disumpah menjadi batu. Dekat daerah ini terdapat sebuah kampung yang terisolir dari modernisasi tempat ini dikenal orang dengan desa Tanjung Botong.<br /><br /><strong> Makam Raja-Raja Rambah</strong> terletak di desa Kumu sekitar 9 km dari pasirpengarayan dan masuk sekitar 100 meter dari jalan propinsi dengan kondisi jalan semenisasi. Daerah ini adalah bekas Kompleks kerajaan Rambah yang terakhir, terdapat beberapa makam Raja Rambah yang terkenal. Masuk ke tempat ini berkesan suasana angker dikarenakan makam-makam telah ditumbuhi kayu-kayu besar, ada salah satu makam raja Rambah yang dilindungi oleh urat-urat kayu ara sehingga makam tersebut seperti terletak di dalam pangkal kayu sehingga para peziarah melihat makam harus merunduk masuk kedalam jalinan urat kayu ara tersebut.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/banteng%20tujuh.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" />Benteng Tujuh Lapis</strong>. Setelah melihat makam kita bisa langsung melanjutkan dengan kendaraan ke daerah Dalu-dalu Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari makam raja-raja Rambah. Benteng tanah yang dibuat masyarakat dalu-dalu pada zaman penjajahan Belanda atas petuah Tuanku Tambusai di atas bumbun tanah ditanam bambu atau aur berduri. bekas benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Disekitar daerah dalu-dalu ini juga terdapat beberapa benteng-benteng yang disebut Kubu.<br /><br /><strong><br /><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/istana%20rokan.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" />Istana Rokan</strong> (Rumah Tinggi) terletak di desa Rokan IV Koto sekitar 46 km dari Pasir Pengarayan. Istana Rokan adalah peninggalan kesultanan “Nagari Tuo” berumur 200 tahun. Istana dan beberapa rumah penduduk sekitar ini memiliki koleksi ukiran dan bentuk bangunan lama khas melayu (Rumah tinggi).<br /><br /><strong> Taman Nasional Bukit Suligi </strong>memiliki jenis flora dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah, ada danau yang indah didalam taman ini yang dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat yang berkunjung. Selain berekreasi tempat ini dijadikan tempat penelitian biologi yang membuat tempat ini menarik. Terdapat sumber air panas yang tidak terlalu besar serta goa-goa dan seramnya hutan yang lebat. Bagi para wisatawan yang ingin bermalam ditempat ini disediakan camping ground.<br /><br /><strong> Mesjid Tua Kunto</strong> Darussalam terletak sekitar 62 km dari Pasirpengarayan yang didirikan pada tahun 1937 oleh R.T. Muhammad Alie dan terdapat 3 makam ahli Suluk (Khalifah) Tengku Imam Khalifah Muda dan Imam Nawawi. Mesjid Tua Kunto Darussalam ini sebagai pusat Tarkat Na’syahbandiyah, dalam perkembangan selanjutnya dibangun “bangunan suluk” pada tahun 1958.<br /><strong><br /></strong><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-3468338883893293502008-07-13T14:02:00.000-07:002008-07-13T14:03:39.270-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang<a href="http://www.riaucity.com"> </a><a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>KAMPAR</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/muara%20takus.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Candi Muara Takus</strong> ini terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir sungai Kampar Kanan. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter, diluar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan candi Tua, candi Bungsu dan Mahligai Stupa serta Palangka. Bahan bangunan candi terdiri dari batu pasir, batu sungai dan batu bata. Menurut sumber tempatan, batu bata untuk bangunan ini dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum pasti kebenarannya memberikan gambaran bahwa pembangunan candi itu secara bergotong royong dan dilakukan oleh orang ramai.Selain dari candi Tua, candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Diluar kompleks ini terdapat pula bangunan-bangunan (bekas) yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya. Kompleks candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat budhistis ini merupakan bukti pernahnya agama Budha berkembang di kawasan ini beberapa abad yang silam. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya. Tapi jelas kompleks candi ini merupakan peninggalan sejarah masa silam.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/stanum.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Taman Rekreasi Stanum</strong> merupakan sebuah tempat rekreasi yang terletak di ibukota Kabupaten Kampar, berjarak 1 Km dari pusat kota. Tempatnya menarik dan strategis, yakni berada diatas perbukitan yang berhawa sejuk dengan pepohonan yang rindang. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya tempat pemandian, Musholla, Gedung Perternuan, Motel, Restoran, Panggung Hiburan, Bioskop dan Kolam Renang "INDOPURA" berskala Internasional, yang pernbangunannya merupakan hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan angkatan udara pemerintah Singapore.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/masjid%20jam%27i.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Mesjid Jami'</strong> berlokasi di Air Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Mesjid Jami’ dekat Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar, mesjid ini juga memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan mesjid-mesjid lain di Propinsi Riau. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901. Pada puncak atapnya terdapat tingkatan menara yang cukup tinggi dan bahan bangunannya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku besi. Di luar mesjid terdapat sebuah sumur yang di dalamnya terendam batu besar yang mirip kepala kerbau. Konon, batu tersebut selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya. Oleh masyarakat tempatan mesjid ini dianggap keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan mandi di sumurnya. Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada hari raya Puasa Enam.<br /><br /><strong> Museum Kandil Kemilau Emas </strong>berlokasi di Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Museum ini resminya baru pada tanggal 22 Mei 1988 berada di pulau Belimbing Kuok Bangkinang. Museum ini adalah sebuah rumah berbentuk rumah Adat Lima Koto Kampar yang dibangun sekitar tahun 1900 oleh almarhum Haji Hamid. Kini dalam museum ini tersimpan berbagai barang antik koleksi yang memiliki nilai sejarah seperti Barang tembikar, Alat Pertukangan, Alat Pertanian, Alat-alat penangkap ikan, alat-alat kesenian, Alat-alat pelaminan, Alat-alat perdagangan, Alat pesta dan lain-lain. Disamping alat-alat tersebut tersimpan pula dayung perahu dagang terbuat dari kayu yang sangat kuat berasal dari abad ke 18, serta sebuah kompas yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh bangsa China karena angka-angka yang tertulis pada kompas tersebut ditulis dalam aksara China. Ada dua ratus lima puluh (250) macam barang antik koleksi musium Kandil Kemilau Emas yang semuanya merupakan koleksi warisan yang telah turun temurun sebagai barang pusaka.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/makam%20seh.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Makam Syekh Burhanuddin</strong> berlokasi di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Almarhum Syekh Burhanuddin adalah salah seorang penyebar Agama Islam, makamnya terletak di Kuntu Lipat Kain Kabupaten Kampar. Tempat ini banyak mendapat kunjungan terutama pada hari besar Islam dan menjelang bulan Ramadhan tiba.<br /><br /><br /><br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/plta.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> PLTA Koto Panjang</strong> berlokasi di Desa Merangin, Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar, ± 88 km dari kota Pekanbaru. Di Danau PLTA Koto Panjang ini dapat kita saksikan pemandangan alam yang sangat indah, dengan deretan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan dengan jenis yang beragam. Luas areal PLTA Koto Panjang ini sekitar 12.900 Ha.<br /><br /><strong> Kawasan Bangkinang Siabu</strong> memiliki daya tarik alam yang khas dan indah, kondisi floranya cukup terjaga dengan baik khawasan juga dijadikan pusat perternakan lebah madu yang menghasilkan tawon yang berkualitas baik, dan di dalamnya dijadikan tempat pembibitan ikan. Objek wisata ini terletak di desa Siabu Kecamatan Bangkinang Barat.<br /><br /><strong> Taman Rekreasi Bukit Cadika</strong> dikembangkan dari keindahan alam yang ada disekitarnya dengan menata dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan sehingga membentuk taman rekreasi dan juga dipergunakan sebagai tempat camping (bumi perkemahan) dan play ground. Kawasan ini terletak di tengah kota Bangkinang.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/rumah.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Rumah Asli Lontiok </strong>terletak di desa Sipungguk Kecamatan Bangkinang Barat yang berusia lebih dari 100 tahun, daya tariknya terletak pada arsitekturnya yang mencerminkan budaya masyarakat Melayu Darat, dengan perpaduan budaya Islam.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/kuok.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" />Kawasan Bangkinang Kuok</strong> ini berada di desa Siabu Kecamatan Bangkinang Barat yang merupakan objek wisata yang memiliki keindahan alam kawasan hutan yang masih asli dengan flora yang sangat khas. Hutan wisata ini juga berfungsi sebagai tempat penelitian. Terutama fenomena alam baik flora maupun fauna. Jenis objek wisata ini adalah wisata petualangan dengan menelusuri hutan sambil menikmati kesegaran dan ketenangan serta keindahan alam di dalam dan disekitar hutan tersebut.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/margasatwa.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Taman Wisata Margasatwa</strong> Obyek wisata ini berupa kawasan taman suaka marga satwa yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, baik burung yang sepanjang masa menetap di kawasan ini, maupun burung-burung yang secara teratur bermigrasi dan menetap sementara dikawasan ini. Kekayaan fauna, diantaranya kupu-kupu dan kumbang-kumbang yang memiliki keterkaitan dengan habitat ini, yang keindahan ditunjang oleh keberadaan flora-flora khas yang tumbuh dikawasan ini, baik dari jenis tumbuhan kecil, perdu hingga pohon-pohon besar lainnya menjadi dayatarik objek wisata ini. Lokasi objek wisata ini berada di desa Sialang Kubang Kecamatan Siak Hulu.Lansekap kawasan yang masih alami dilokasi obyek wisata ini menjadi daya tarik yang sangat kuat, sehingga banyak dikunjungi para wisatawan, terutarna bagi wisatawan yang tertarik untuk mempelajari fenomena alam, baik flora maupun fauna.<br /><strong><br /></strong><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-2858649453067241372008-07-13T14:00:00.000-07:002008-07-13T14:02:20.589-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>SIAK</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/istana%20siak.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Istana Kerajaan Siak</strong> adalah sebuah kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau, mencapai masa jayanya pada abad ke 16 sampai abad ke 20. Dalam silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725 dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Kini, sebagai bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam di Daerah Riau, dapat kita lihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama ASSIRAYATUL HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. Sekarang Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain : Kursi Singgasana kerajaan yang berbalut (sepuh) emas, Duplikat Mahkota Kerajaan, Brankas Kerajaan, Payung Kerajaan, Tombak Kerajaan, Komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia dan lain-lain. Di samping Istana kerajaan terdapat pula istana peraduan.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/masjid%20sultan.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Masjid Sultan</strong> (Masjid Raya) terletak sekitar 500 m di depan Istana Siak, dengan bentuk yang khas dan unik. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir indah bermotifkan daun, sulur dan bunga. Di sebelah barat mesjid ini terdapat pemakaman Sultan Syarif Kasim beserta permaisuri dan istrinya yang selalu diziarahi oleh pengagumnya.<br /><br /><strong> Makam Marhum Buantan</strong>. Pendiri Kerajaan Siak adalah Sultan Abdul Djalil Rakhmadsyah bergelar Raja Kecil dengan pusat kerajaan di Buantan. Beliau gigih berjuang membela kehormatan dalam merebut kembali kekuasaan ayahandanya di Johor yang kemudian dapat di perolehnya kembali. Beliau mangkat pada tahun 1746 dimakamkan di Buantan dan bergelar Marhum Buantan. Makamnya sampai saat ini dapat dikunjungi dengan berkendaraan air dari Siak Sri Indrapura selama 15 menit mengendarai speedboat 25 pk.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/balai%20kerapatan.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Balai Kerapatan Tinggi</strong> terletak dipinggir sungai Siak berhadapan dengan muara sungai Mempura terletak bangunan Gedung Balai Kerapatan Tinggi dengan arsitek khas dengan dua arah pintu masuk yaitu dari sungai dan dari darat (jalan raya). Bangunan ini dipergunakan untuk sidang perkara dan juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan. Gedung ini memiliki tiga tangga untuk naik ke lantai atas (lantai 2), dimana sidang selalu dlaksanakan. Tangga utama menghadap ke sungai sedangkan yang lain ke timur, gedung terbuat dari besi berbentuk spiral dan yang satunya lagi terbuat dari kayu dan terletak di sebelah barat gedung. Jika suatu perkara sudah dilakukan dan hukuman dijatuhkan, maka bagi yang kalah akan turun ke lantai dasar dengan menggunakan tangga kayu dan langsung menuju Djil (penjara) yang terletak tidak jauh dari situ. Sedangkan bagi yang menang turun melalui tangga besi dan langsung ke jalan raya. Pada saat ini untuk sementara gedung tersebut digunakan sebagai Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Siak.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/wisata%20sungai.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Wisata Sungai</strong> dan Wisata Agro di kabupaten Siak adalah kawasan sepanjang Sungai Siak dan Sungai Mempura. Untuk menikmati wisata sungai kita dapat menggunakan transportasi berupa sampan. Disepanjang tepian sungai dapat pula kita menyaksikan deretan pohon-pohon sawit yang tertata rapi ditanam, menambah sejuknya suasana saat kita melintasi kawasan ini.<br /><br /><strong> Taman Hutan Raya Sultan Syarif Qasyim</strong> terletak di Minas yaitu : Cagar Alam Giam Siak kecil di sungai Mandau, Cagar Alam dan Satwa Tasik Belat di Sungai Apit kawasan Cagar Alam Danau Pulau Besar.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/pompa%20angguk.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" />Monumen Pompa Angguk</strong> terletak di Minas. Minas terkenal dengan hasil buminya yaitu minyak bumi yang menjadi standard terbaik dunia. Minas merupakan daerah pengeboran minyak pertama untuk daerah Riau, dan pompa minyak pertama itu sekarang tidak beroperasi lagi karena minyaknya telah kering. Penetapan lokasi sumur minyak ini dilakukan pada bulan Maret 1941 dan pengeboran sumur dimulai pada tanggal 10 Desember 1944 dengan kedalaman sumur 800 m. Merk pompa yang digunakan adalah Lufkin. Pompa tersebut saat ini dijadikan monumen sejarah perminyakan di Propinsi Riau, berdiri megah di kota Minas dan terus mengangguk setiap saat.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/makam%20kototinggi.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Kompleks Makam Kototinggi </strong>terletak di sebelah timur Istana Siak. Makam-makan yang ada didalam kompleks ini seperti makam Sultan Syarif Hasyim dan ayahandanya beserta keluarga dan kerabat kerajaan lainnya. Kompleks makam ini berukuran 15 x 15 meter persegi. Nisan dari makam yang terdapat di sini semuanya berukiran sangat rumit dan indah terbuat dari kayu dan marmer. Di samping makam ini terletak makam pahlawan (Taman Bahagia Siak).<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/peninggalan%20belanda.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" />Bangunan Peninggalan Belanda</strong> terdapat di kelurahan Benteng Hilir. Bangunan Peninggalan Belanda ini berupa bekas rumah dan kantor Belanda yang saat ini sudah dimakan usia dan memerlukan pemeliharaan yang khusus, demikian pula di Benteng Hulu terdapat bangunan tangki militer Belanda yang saat ini sedang dilakukan pemugaran dan perbaikan sesuai dengan aslinya.<br /><br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/kapal%20kato.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Kapal Kato</strong> adalah sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara dimiliki oleh Sultan Siak dan selalu dinaikinya pada saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya. Kapal ini berukuran panjang 12 m dengan berat 15 ton terletak di pinggir Sungai Siak merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang.<br /><strong><br /></strong><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-50002986387493487592008-07-13T13:58:00.000-07:002008-07-13T14:00:44.933-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>BENGKALIS</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/gajah.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Pusat Pelatihan Gajah</strong> berlokasi di Sebanga, Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Di Sebanga-Duri, kurang lebih 139 kilometer dari kota Pekanbaru terdapat pusat pendidikan, penjinakan dan latihan gajah-gajah. Sebagai salah satu objek wisata atraktif di Riau Daratan, berada di lokasi ini akan mendatangkan keasyikan tersendiri bagi para pengunjung saat menyaksikan atraksi dan demonstrasi gajah yang menghibur. Gajah sebagai binatang buas telah dapat dijinakkan di Sebanga ini. Gajah-gajah di sini dapat menampilkan atraksi, antara lain : melangkahi potongan kayu ukuran besar yang telah disusun, memberi hormat kepada pengunjung, mengangkat kayu dengan bejalai, melangkahi manusia yang terbaring di atas tanah dan sebagainya.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/prapat.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Taman Prapat</strong> berlokasi di kampung Meskom, kecamatan Bengkalis, kira-kira 30 menit dari kota Bengkalis dengan menggunakan jalan darat. Di daerah ini sangat terkenal dengan permainan memancing, 700 meter dari pantai kita juga dapat melihat rumah-rumah nelayan yang disebut dengan “Togok” yang digunakan nelayan untuk membuat ikan asin.<br /><br /><br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/selatbaru.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Pantai Selat Baru</strong> berlokasi di Selat Baru, Bantan Kabupaten Bengkalis Pantai Selat Baru terletak ± 30 km. dari kota Bengkalis dan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Pantainya cukup luas dengan pemandangan alam yang indah ke laut lepas. Berenang dan berjemur sepanjang hari merupakan keasyikan tersendiri dipantai ini.<br /><strong><br /></strong><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-36921903442686937362008-07-13T13:56:00.000-07:002008-07-13T13:58:51.357-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong> INDRAGIRI HULU</strong><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/talang%20mamak.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Suku Talang Mamak </strong>adalah satu-satunya suku pedalaman yang masih hidup dan berkembang di pedalaman Kecamatan Seberida dan Pasir Penyu dengan populasi yang relatif kecil. Mereka hidup dengan memanfaatkan hasil hutan, menangkap ikan dan sebagainya. Disamping itu mereka juga sangat berpegang teguh pada kepercayaan dan kebudayaannya. Obyek lain yang dapat dilihat seperti Baju Bersyahadat dan pedang Perantas tanda kebesaran Patih Suku Talang Mamak di desa Talang Durian Cacar, Makam Suku Talang Mamak yang dibuat berbentuk Nisan dari kayu dan disusun menyerupai atap. Potensi wisata budaya ini terletak di kecamatan Seberida dan Kecamatan Kelayang.<br /><strong><br /><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/danau%20raja.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Danau Raja </strong>sebagai objek wisata alam juga digunakan sebagai pusat kesenian melayu Indragiri dan pusat hiburan rakyat dengan kegiatan tahunan seperti pemilihan raja dan ratu indragiri. Kemudian juga merupakan tempat kegiatan olahraga tradisional seperti pacu sampan. Lokasi terletak di Kecamatan Rengat. Selain itu terdapat juga Danau Menduyan di desa Kota Lama, Danau Hulu di desa Danau baru.<br /><strong><br /><br /><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/cagar%20budaya.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Situs Cagar Budaya</strong> di Indragiri Hulu ini berupa Kompleks makam Raja-raja yang terdapat dibeberapa lokasi, antara lain : Makam keturunan Raja Indragiri / Mohom Saleh di Tambak, makam Raja Indragiri / Narasinga II di desa Koto Lama, Makam Raja Japura dan Makam Datuk Bendahara idah Hitam di desa Japura, makam Raja Muda di Peranap<br /><br /><br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/rumah%20tinggi.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Rumah Tinggi </strong>terletak di Kecamatan Rengat ibukota Kabupaten Indragiri Hulu. Rumah Tinggi kerajaan ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Indragiri. Memang saat ini keadaannya masih sederhana dan isinyapun merupakan koleksi peninggalan kerajaan belum terkumpul disana.<br /><br /><br /><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-56265158733092888792008-07-13T13:55:00.000-07:002008-07-13T13:56:25.249-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--><strong> PELALAWAN</strong><br /><strong> Makam Sultan Mahmud Syah I</strong> terletak di Desa Pekantua. Sultan Mahmud Syah I adalah Raja Malaka terakhir karena pertempuran dengan Potugis tahun 1509 hingga tahun 1526 beliau beserta sisa-sia pasukan gabungan mengundurkan diri ke Pekantua Sungai Kampar. Setelah berperang Sultan Mahmud Syah dinobatkan menjadi Raja Pekantua Kampar hingga mangkat tahun 1528 digelar dengan Marhum Kampar, dimakamkan di Pekantua Kampar. Makamnya terletak di Desa Tolam, kecamatan Bunut dan dapat dicapai dengan kenderaan kapal motor atau speedboad. Mengunjungi makam sultan ini sekaligus dapat melihat beberapa peninggalan sejarah lainnya seperti meriam kuno, makam Raja-raja Pelalawan, bekas peninggalan sejarah di Nasi-nasi Tolam dan sebagainya.<br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-10665215187779698282008-07-13T13:54:00.000-07:002008-07-13T13:55:11.366-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang <a href="http://www.riaucity.com">Provinsi Riau</a>,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,<a href="http://www.portalnusantara.com/">Pariwisata</a>,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.riautourism.com ,semoga berguna yah..<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal"><strong>1. INDRAGIRI HILIR</strong><br /><strong> Kawasan Pekan Arba</strong> merupakan tempat rekreasi bagi mayarakat Kota Tembilahan, karena lokasi ini berdekatan dengan Kota Tembilahan. Kawasan ini terdapat dipinggir Sungai Batang Sebatu yang dari tahun ketahun mengalami pendangkalan dan mengakibatkan hubungan/transportasi antara Pekan Arba dengan desa-desa seberangnya menjadi sulit. Oleh karena sulitnya hubungan ini, maka masyarakat berusaha mengatasinya dengan membuat sampan/perahu yang berbentuk leper atau rata dibagian bawahnya dan dapat berjalan serta meluncur di pantai lumpur maupun diatas air, sehingga sampai sekarang dijadikan sebagai alat transportasi di kawasan ini. Kegiatan ini akhirnya dimanfaatkan menjadi atraksi wisata yang setiap tahunnya diperlombakan. Di lokasi ini juga tersedia fasilitas penunjang berupa : Pintu Gerbang, Pos Jaga, Tribun Pengunjung terbuka, WC umum, Tempat Parkir dan sebagainya.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/makam.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Komplek Makam Tuan Guru Syech Abdurrahcman Siddiq</strong> merupakan salah satu objek wisata religi yang terdapat di kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Hidayat Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri. Tuan Guru ini dulunya adalah seorang guru Agama Islam (Mufti Kerajaan Indragiri) yang cukup tersohor dan banyak memiliki murid yang berasal dari Negeri Malaysia, Singapura dan daerah Kalimantan, Jambi, Palembang dan sebagainya. Tuan Guru meninggal pada tanggal 10 Maret 1939, makamnya sampai sekarang masih banyak didatangi penziarah lokal dan wisatawan dari Negara Malaysia. Pengunjung/wisatawan yang berziarah ke Makam Tuan Guru setiap harinya diperkirakan mencapai 300 orang. Komplek Peninggalan Tuan Guru ini berupa Cangkup Makam, Mesjid yang didirikan pada abad ke-19 dan rumah peristirahatan. Selain itu obyek wisata sejarah lainnya yaitu: Makam dan Benteng Panglima Besar Tengku Sulung, Makam Keramat di Kota Baru serta Rumah Kuning Peninggalan Belanda di kawasan Tanjung sebelah barat Kota Guntung dan sebagainya.<br /><br /><strong><img src="http://www.riautourism.com/images/stories/pajak.jpg" align="left" border="0" hspace="5" vspace="5" /> Pasar Pajak</strong> (PJ) di Kota Tembilahan merupakan tempat menarik dan cukup terkenal serta banyak dikunjungi oleh pendatang/wisatawan. Dipasar ini banyak terdapat barang-barang bekas dari luar negeri. Selain pakaian bekas juga terdapat barang pecah belah, alat-alat rumah tangga, aneka permainan anak-anak, alat elektronik serta berbagai barang lainnya. Selain Pasar PJ di Tembilahan terdapat Pasar Wadai, yakni pasar yang menjual kue beraneka ragam, terutama kue tradisional seperti Amparan Tatak, Papare, Keraraban, Kue Buah Malaka dan masakan-masakan lainnya seperti Sempolek, Roti Canai, Jelurai, Nasi Kuning/Nasi Lemak dan sebagainya, pasar ini dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan.<br /><br /><br />Nantikan info menarik lainnya tentang <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> yah,jika ada yang ingin menambahkan Pariwisata 07 akan sangat bangga sekali dengan semangat teman - teman dari <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a>,untuk membantu mengembangkan dan memperkenalkan <span style=""> </span><a href="http://www.riaucity.com/">Provinsi Riau</a> dengan segala keunikannya kepada masyarakat luas..happy surving..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-77027211258261095342008-07-04T08:24:00.000-07:002008-07-04T08:27:44.806-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau | Riau | Indonesia<br /><br />Dear Bloggers,<br /><br />Selamat malam, hari ini Pariwisata 07 ingin berbagi berita pada blogger tentang begitu banyak nya rekan-rekan pariwisata 07 dalam projek yang sedang dijalankans saat ini, di sini pariwisata 07 menjalankan projek untuk mengembangkan potensi yang ada di Propinsi <a href="http://www.riaucity.com"><span style="text-decoration: underline;">Riau</span></a>, Dengan semua adat yang bisa digali di <a href="http://www.riaucity.com/"><span style="text-decoration: underline;">Riau</span></a>, trus juga banyak daerah lainnya<br /><br />Tidak lupa pula Pariwisata 07 menghadirkan Provinsi dan kota lain,seperti Provinsi<a href="http://www.gorontaloguide.com/"> Gorontalo</a>,karena <span style=""> </span>banyak juga Hal yang bisa Pariwisata 07 dan para Blogger akan bicarakan di lain hari,kemudian ada juga tentang Provinsi <a href="http://www.kalimantan-timur.com">Kalimantan Timur</a><a href="http://www.riaucity.com/"></a> dengan segala keunikannya,jika bloggers mempunyai info tentang daerah ini,Pariwisata 07 dan para bloggers yang lain pasti ingin tahu,jadi jangan segan – segan member posting dan komentar serta info yang berguna yah…<br />Sekian dari Pariwisata 07 ,semoga dapat membantu para blogger dan Selamat berselancar di dalam <a href="http://www.google.com/">Google</a> dan Menyelami Internet seutuhnya, terimakasih</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-31149582271601405722008-07-01T01:35:00.000-07:002008-07-01T01:43:11.597-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau<span style=""> </span>|<span style=""> </span>Riau<span style=""> </span>|<span style=""> </span>Indonesia</p> <p class="MsoNormal"><a name="OLE_LINK2"></a><a name="OLE_LINK1"><span style=""><br />pariwisata 07 ingin berbagi info tentang </span></a><a href="http://www.riaucity.com">Riau</a> yang didapatkan dari wikipedia nih,selamat membaca :</p> <span style=""></span><span style=""></span> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><h2><span class="mw-headline">Geografi</span></h2> <p>Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Riau" title="Kepulauan Riau">Kepulauan Riau</a>) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit_Barisan" class="mw-redirect" title="Bukit Barisan">Bukit Barisan</a> sampai Laut China Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.</p> <p>Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.</p> <p>Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">nantikan info selanjutnya tentang <a name="OLE_LINK1"><span style=""></span></a><a href="http://www.riaucity.com/">Riau</a> di blog ini yah..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2414312667072358300.post-90285642872656082402008-06-30T07:50:00.000-07:002008-06-30T07:56:27.583-07:00Provinsi Riau | Riau | Indonesia<p class="MsoNormal">Provinsi Riau <span style=""></span>|<span style=""> </span>Riau<span style=""> </span>|<span style=""> </span>Indonesia</p> <p class="MsoNormal"><a name="OLE_LINK2"></a><a name="OLE_LINK1"><span style=""><br />pariwisata 07 ingin berbagi info tentang </span></a><a href="http://www.riaucity.com">Riau</a> yang didapatkan dari wikipedia nih,selamat membaca :</p> <span style=""></span><span style=""></span> <h1 class="firstHeading">Riau</h1> <h3 id="siteSub">From Wikipedia, the free encyclopedia</h3><br /><p><b>Riau</b> is a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Provinces_of_Indonesia" title="Provinces of Indonesia">province</a> of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, located in the center of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra">Sumatra</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Island" title="Island">island</a> along the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Strait_of_Malacca" title="Strait of Malacca">Strait of Malacca</a>. The provincial capital and largest city is <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Pekanbaru" title="Pekanbaru">Pekanbaru</a>. Other major cities includes <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dumai" title="Dumai">Dumai</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bangkinang" title="Bangkinang">Bangkinang</a> and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Siak_Sri_Indrapura" title="Siak Sri Indrapura">Siak Sri Indrapura</a>.</p> <p><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_language" title="Indonesian language">Indonesian</a> was based on the Riau version of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Malay_language" title="Malay language">Malay language</a>.</p> <p>Riau is one of the richest provinces in Indonesia. This province is rich with natural resources, particularly <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Petroleum" title="Petroleum">petroleum</a> and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Natural_gas" title="Natural gas">natural gas</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Rubber" title="Rubber">rubber</a>, and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Palm_oil" title="Palm oil">palm oil</a>.</p> <p>The province was once heavily forested lowlands, but with palm oil plantations and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Logging" title="Logging">logging</a> being major industries it is losing around 2,000 square km of forest per year. In 2005 the forest cover was down to 33% (or 27.000 square km) from 78% (or 64.000 square km) in 1982.<sup id="cite_ref-1" class="reference"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Riau#cite_note-1" title="">[2]</a></sup> Being a province with a predominantly low relief, the coastal regions are rapidly losing land to the ocean.</p> <p>The <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Riau_Islands" title="Riau Islands">Riau Islands</a> were part of Riau until 2004, when they were made into a separate province.</p> The dialect of Indonesian spoken in this region is said by many linguists to be one of the simplest languages in the world, possessing neither noun declensions, nor temporal distinctions, nor subject/object distinctions, nor singular/plural distinction, nor word order of any kind<br /><br /><p class="MsoNormal">nantikan info selanjutnya tentang <a name="OLE_LINK1"><span style=""></span></a><a href="http://www.riaucity.com/">Riau</a> di blog ini yah..</p>Pariwisata 07http://www.blogger.com/profile/11757077636061321702noreply@blogger.com0