Selasa, 22 Juli 2008

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,


Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..


Pariwisata07 kini akan memberikan info Sekilas kota BATAM Provinsi Riau.

Kota Batam adalah salah satu kota di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. Kota ini juga begitu dekat dengan Negara Singapura dan Malaysia. Kota Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk, namun kini telah berpenduduk 713.960 jiwa.

Sejarah

Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam(BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam. Di era Reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam

Geografis

Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar 115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570.35 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 bderajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur.

Batas-batas Kota Batam:

  • Sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan Malaysia
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Daik-Lingga
  • Sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bintan
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten karimun

Penduduk

Suku Bangsa

Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, Makassar, Jawa, Flores, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga tahun 2006, Batam telah berpenduduk lebih dari 700.000 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cenderung stabil. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2005 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 6 persen pertahun.

Agama

Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Budha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.

Bahasa

Bahasa Indonesia(melayu) digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu

Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintahan

Walikota

Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di kota Batam, pada bulan Januari 2006 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Drs. H. Ahmad Dahlan dan Ir. Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2006-2011.

Pembagian Wilayah

Kota Batam terdiri dari dua belas kecamatan, yaitu:

  • Kecamatan Batam Kota
  • Kecamatan Nongsa
  • Kecamatan Bengkong
  • Kecamatan Batu Ampar
  • Kecamatan Sekupang
  • Kecamatan Belakang Padang
  • Kecamatan Bulang
  • Kecamatan Sagulung
  • Kecamatan Galang
  • Kecamatan Lubuk Baja
  • Kecamatan Sungai Beduk

Pendidikan

Kota Batam memiliki banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Perguruan Tinggi Negeri di Batam adalah Universitas Maritim Raja Ali Haji(UMRAH). Selain itu terdapat banyak perguruan tinggi swasta seperti Universitas Internasional Batam(UIB), Universitas Batam(Uniba), STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dll.

Akses ke Batam

Akses menuju Kota Batam dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandara Internasional Hang Nadim yang melayani rute penerbangan langsung dari banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Padang dll. Batam juga memiliki empat pelabuhan ferry internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia

Pariwisata

Jembatan Barelang yang menghubungkan pulau Batam dan pulau Rempang, serta pulau Galang

Kota Batam sebagai kota pariwisata, menyajikan aneka bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanan dan kepuasan wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.

Tempat-tempat wisata di Batam:

  • Jembatan Barelang (Ikon Kota Batam)
  • Bekas kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang
  • Pantai Nongsa
  • Pantai Melur
  • Pantai Sekilak
  • Pantai Marina City
  • Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)
  • Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.

Tempat-tempat wisata Belanja:

  • Komplek Nagoya
  • Komplek Jodoh
  • Mega Mall
  • Nagoya Hill Mall
  • Batam City Square(BCS) Mall
  • Diamond City(DC) Mall
  • Lucky Plaza (Pusat penjualan HP)
  • Mymart (Pusat penjualan Komputer)
  • Dll.

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,



Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.dprd-kepriprov.go.id ,semoga berguna yah..


Pariwisata07 kini akan memberikan info Objek wisata kepulauan riau, serta potensi pariwisata Provinsi Riau.

Pariwisata adalah sarana yang tepat untuk mempromosikan provinsi tercinta ini. Karena kelebihan provinsi kita dibandingkan provinsi lain adalah pesona pariwisatanya. Tapi apakah benar objek wisata provinsi kepulauan Riau sudah dikenal oleh banyak orang? Objek wisata kepulauan Riau seperti wisata Pulau penyengat yang dikenal dengan wisata budaya dan wisata religius serta keindahan alam nya. Objek wisata Kepulauan Anambas juga miliki obyek wisata yang menawan. disana terdapat Pantai Padang Melang, salah satu pantai terindah di Anambas. kabupaten Lingga juga memiliki sejuta potensi pariwisata, sebut saja kekayaan budaya Daik Lingga sebagai bekas pusat pemerintahan kerajaan melayu, layak untuk dijadikan wisata budaya dan wisata religius. Anda tahu pantai Lubuk? Mungkin belum banyak yang mengenal pantai lubuk yang ada di kecamatan kundur kepulauan Riau ini. jangankan orang luar dari Kepulauan Riau, orang kepri sendiri mungkin belum mengenal objek-objek wisata yang terdapat di daerahnya.

“KEPRI The Beauty Of Nature” konon ini adalah selogan yang sempat tercipta untuk mempromosikan objek wisata yang ada di kepulauan riau.

Untuk memperkenalkan Kepulauan Riau, kita tidak bisa hanya berharap pada pemerintah daerah saja. Kita sebagai masyarakat Kepulauan Riau juga harus berperan aktif dalan memperkenalkan objek wisata yang terdapat di kepulauan riau. Baik itu objek wisata batam, objek wisata pulau penyengat, Lingga, Natuna, Karimun dan daerah-daerah lain yang terdapat di Kepulauan Riau. Semua kita harus turut terlibat berperan aktif dalam memperkenalkan wisata kepulauan riau dan berusaha terus untuk mengembangkannya. Nah untuk memperkenalkan keindahan alam Kepulauan Riau serta objek wisata Kepulauan Riau, serta potensi daerah nya, kami team segantang mengajak Encek-encek, Tuan-puan, saudare semua untuk berperan aktif dalam meperkenalkan objek wisata yang ada di provinsi tercinta kita.

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,

Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..

Pariwisata07 kini akan memberikan info INVENTASI Provinsi Riau.

Nilai ekspor Riau di tahun 2005 mencapai 7,910,506.74 ribu US $ dari CPO, kelapa sawit, pulp, kertas, kayu lapis, kayu olahan, getah karet, produk kelapa, sagu, perikanan tangkap, mi instant, bakau, charcoal, dan batubara.

Riau memiliki potensi berpeluang bagi investor dari sector pertanian, industri, perkebunan, pertambangan, dan perikanan. Komoditi unggulannya adalah batubara sebanyak 651,344.52 juta barel (2004), cengkeh sebanyak 58.00 ton (2003), gas alam sebanyak 426,123.00 ribu US $ (2005), industri minyak sayur sebanyak 2,545,308.00 ton (2005), pengolahan kelapa sawit sebanyak 85,505.00 ton (2005), karet sebanyak 303,676.00 ton (2004), kakao sebanyak 10,049.00 ton (2005), kelapa sawit sebanyak 3,832,228.00 ton (2004), kopi sebanyak 5,937.00 ton (2004), sapi sebanyak 4,495.00 ton (2005), budidaya ikan sebanyak 15,974.00 (2005), perikanan tangkap 134,207.00 ton (2005).

Komoditi nomor dua Riau antara lain alpukat sebanyak 3.46 ton (2005), ayam sebanyak 2,206,501.00 ekor (2005), babi sebanyak 2,357.00 ekor (2004), bayam sebanyak 1,147.00 ton (2003), bebek sebanyak 117,393.00 ekor (2003), star fruit sebanyak 47.37 ton (2005), fruit sebanyak 115.90 ton (2005), chickpea sebanyak 28.50 ton (2005), cabe sebanyak 1,184.00 ton (2003), cempedak sebanyak 347.45 ton (2005), langsat sebanyak 49,479.00 ton (2005), durian sebanyak 17.26 ton (2005), gambir sebanyak 1,607.00 ton (2003), granit sebanyak 120,000,000.00 meter kubik (2005), inudstri brik, industri granit, industri batubara, industri cat, industri kaca, industri kimia, industri logam, industri minyak sawit, industri pengolahan kelapa, industri pengolahan sagu, industri semen, industri tanah liat, bebek, jagung, jahe, jambu, jeruk, kacang, buncis, kedelai, kakao, kambing, bayam air, kaolin, kacang kedelai, kelapa, kelapap hibrida, walnut, kencur, kentang, kerbau, tapioka, singkong, dan mentimun.

Peluang komiditi lainnya adalah produk elektronik, handuk, batu resin, batu besi, pasir kuarsa, pengantaran, gula, getah papaya, dan kelapa. Untuk kebutuhan bisnis Anda, Riau menyediakan fasilitas transportasi, komunikasi, air, listrik, perbankan, keuangan, dan perhotelan. Bandara yang bisa dijumpai antara lain Sei Selari, Tarempa, Japura, SSK, Sultan Syarif Haroen Setia Negara, Pasir Pangarayan, Pinang Kampai, Sultan Syarif Qasim II. Pelabuhan yang bisa dijumpai adalah Bengkalis, Bandul, Batu Panjang, Kurau, Sei Apit, Sungai Pakning, Selat Panjang, Kuala Enok, Pulau Kijang, Sungai Guntung, Tembilahan, Rengat, Penyalai, Panipahan, Sinaboit, Dumai, Tanjung Medang, and Pekanbaru.

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,

Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..

Pariwisata07 kini akan memberikan info PARIWISATA dari Provinsi Riau.

Pariwisata di Riau punya peluang yang potensial untukdikembangkan lebih optimal, seperti daerah wisata di Batam dan Bintan serta daerah wisata lain, baik menyangkut wisata alam, wisata budaya atau wisata sejarahnya. Jumlah hotel di Riau berjumlah 380 unit dengan kapasitas kamar 14.776 buah dan tempat tidur sebanyak 23.081 buah. Jumlah wisatawan mancanegara tahun 1996 berjumlah 1.490.801 orang, dan tahun 1997 meningkat menjadi 1.699.629 orang. Sebagian besar dari mereka berkunjung ke Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Uban dan Tanjung Pinang. Sektor pariwisata di daerah Riau masih sangat potensial untuk dikembangkan, terutama wisata alam dan wisata baharinya.

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,

Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..

Pariwisata07 kini akan memberikan info sumber daya alam dari Provinsi Riau.

Riau adalah salah satu provinsi kaya di Nusantara. Hampir semua kekayaan alam dimiliki provinsi ini. Di dalam perut buminya terkandung minyak bumi, batubara, emas, timah dan bahan tambang lainnya. Sementara di atasnya terhampar kekayaan hutan, perkebunan dan pertanian dalam arti luas.

Pertambangan umum berdenyut relatif pesat, ditandai dengan banyaknya perusahaan yang ikut andil bergerak di bidang ini. Mereka seolah berlomba mengeruk isi perut bumi Riau, mulai dari menggali pasir laut, granit, bauksit, timah, emas, batu bara, gambut, pasir kuarsa sampai andesit. Di samping minyak dan gas timah juga merupakan hasil tambang Riau. Konstribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau mencapai Rp.57.927.709,65,- atau sekitar 41,68 %. Karena itu, sektor pertambangan menjadi andalan provinsi dalam memperkokoh perekonomiannya.
Sektor pertanian menjadi salah satu motor penggerak perekonomian rakyat. Sektor ini tidak saja mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian lokal, tapi juga mampu menyerap banyak sekali tenaga. Kini tersedia lahan sawah seluas 28.845 ha yang dilengkapi dengan saluran irigasi, 150.092 ha sawah tadah hujan, 70.284 ha sawah pasang surut dan 13.077 ha sawah lainnya.

Data 2006 juga menunjukkan bahwa tak kurang dari 134.290 ha sawah kini berproduksi, menghasilkan 421.384 ton padi. Jumlah produksi ini meningkat dibanding dua tahun terakhir. Padi 2004, 144.499 ha sawah menghasilkan 453.817 ton padi, lalu menurun menjadi 133.496 ha sawah pada 2005 dengan produksi 423.095 ton padi. Ladang jagung yang berproduksi seluas 16.524 ha, menghasilkan 36.421 ton. Kedelai, singkong dan umbi-umbian juga diproduksi di Riau. Ada 2.829 ha lading kedelai terhampar di sana dengan jumlah produksi 2.923 ton, sementara 5.266 ha ladang singkong dan umbi-umbian memproduksi 52.997 ton.

Potensi hutan juga besar di Riau. Berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) yang dibuat pemerintah setempat, luas hutan di sana mencapai 4.160.710 ha terdiri atas 228.793,82 ha hutan lindung, 529.487 ha hutan konservasi, 914.839 ha hutan produksi terbatas, dan 2.487.590 ha hutan produksi. Dari hutan-hutan itulah pemerintah setempat memperoleh anggaran dari produksi 8.022.009,30 m³ kayu bulat, 188.201,82 m³ kayu gergajian dan 260.709,32 m³ kayu lapis. Dengan perairan dan lautan seluas 470,80 km², Riau tidak mau ketinggalan dalam bisnis perikanan, baik perikanan laut, perairan umum, tambak maupun keramba. Ada banyak jenis ikan yang telah dibudidayakan. Pada 2005 saja, berhasil diproduksi 97.781,3 ton perikanan laut, 24,693,7 ton ikan dari perairan umum, 674,5 ton ikan dari tambak dan 24.768,8 ton ikan dari keramba. Total produksi semua bisnis ikan itu mencapai Rp. 717,21 miliar. Setahun kemudian, semua hasil meningkat. Pada 2006, berhasil di produksi 99.188,3 ton perikanan laut, 14.173,5 ton ikan dari perairan umum, 244,6 ton ikan dari tambak dan 2.741,3 ton ikan dari keramba. Total produksi semua bisnis ikan itu mencapai Rp. 1.174 miliar.

Berbagai jenis peternakan juga telah dikembangkan, terutama sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik. Pada 2005, ternak sapi potong populasinya mencapai 102.352 ekor per tahun, sementara ternak kambing 256.324 ekor per tahun, ternak domba 2.453 ekor per tahun, babi 46.386 ekor per tahun, ayam buras 316.425 ekor per tahun dan itik 339.269 ekor per tahun. Karena itu, daging yang diproduksi per tahun nya mencapai 4.593183 kg daging sapi, 434.806 kg daging kambing, 1.490 kg daging domba, 874.262 kg daging babi dan 29.355.155 kg daging ayam unggas.

Perkebunan juga merupakan sektor andalan. Karet, kelapa, kelapa sawit, kopi dan pinang adalah komoditas perkebunan yang selama ini banyak membantu perekonomian penduduk pedesaan. Di saat krisis ekonomi melanda Indonesia secara nasional, petani yang bekerja di sektor ini justru tetap survive, bahkan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Luas perkebunan karet mencapai 528.697,48 ha dengan hasil 463.053,52 ton, kebun kelapa mencapai 546.927,13 ha dengan hasil 629.926,80 ton, kebun kelapa sawit seluas 1.392.232,74 ha dengan hasil 3.931.619,17 ton, kebun kopi seluas 10.040,50 ha dengan hasil 3.545,97 ton dan kebun pinang seluas 9.249,56 ha dengan hasil 6.960,72 ton.

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,

Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://www.indonesia.go.id ,semoga berguna yah..

Pariwisata07 kini akan memberikan info umum dan sejarah dari Provinsi Riau.

Kepulauan Riau memiliki berbagai macam daya alam meliputi: bidang pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan lain-lain. Pemerintah Kepulauan Riau terus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan masyarakat. Peranan sektor pertanian merupakan sektor kontribusi 5,32% terhadap PDRB 2005, Sektor tersebut belum berkembang maksimal karena luas lahan lebih kecil dibandingkan luas perairan. Di luar itu, tanah merah di kepulauan ini pun hanya bisa ditanamin jenis tanaman tertentu yang memerlukan penelitian dan pengembangan khusus untuk meningkatkan produksinya.

Luas lahan sawah di provinsi ini pada 2005 mencapai 1.792 ha sedangkan lahan bukan sawah terdiri atas lahan kering dan lahan lainnya mencapai 694.924 ha dan 74.607 ha, Luas lahan hortikultura mencapai 42.728 ha. Lahan sawah irigasi teknis mencapai 130 ha, lahan sawah irigasi sederhana mencapai 104 ha, sementara lahan sawah dengan irigasi desa mencapai luas 309 ha dan lahan sawah tadah hujan seluas 1.249 ha. Luas lahan panen seluruh kabupaten di Kepulauan Riau mencapai 94 ha clan dapat memproduksi padi sebanyak 249 ton dengan rata-rata produksi 5,20 ton/ha.

Hasil palawija adalah jagung dengan luas lahan panen 585 ha clan produksi 1.267 ton; ubi kayu dengan luas lahan panen 708 ha dan produksi 4,927 ton; ubi jalar 1.159 ton; dan kacang tanah dengan lahan panen 124 ha dan produksi 179 ton.

Produksi sayur-mayur hasil produksi 723 ton, kacang panjang dengan hasil produksi 1.295 ton, bayam dengan hasil produksi 26.715 ton dan kangkung dengan hasil produksi 842 ton.

Dari sektor perkebunan, komoditas yang, berpotensi di provinsi kepulauan Riau adalah cengkeh dengan luas lahan 14.716 ha perkebunan kelapa seluas 39.491 ha, perkebunan karet seluas 34.891 ha, perkebunan lada seluas 449 ha, perkebunan sagu seluas 3.949 ha, dan perkebunan gambir seluas 996 ha.

Sektor peternakan dibedakan menjadi tiga jenis kelompok, masing-masing ternak berternak lele dan unggas. Pada kelompok ternak, kambing adalah ternak dengan populasi terbanyak hingga 18.166 ekor, diikuti 9.976 ekor sapi dan 422.655 ekor babi. Populasi unggas terdiri atas 585.226 ekor ayam buras, 347.800 ekor ayam petelur, 452.510 ekor ayam pedaging 21.634 ekor itik 26.270 ekor puyuh.

Selain perikanan tangkap, pengembangan budidaya perikanan yang meliputi usaha pembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya sangat cocok di provinsi ini. Di Kabupaten Bintan, Karimun dan Natuna terdapat budidaya ikan yang bernilai ekonomis seperti ikan kerapu, napoleon dan kakap. Potensi budidaya ikan air tawar dapat dikembangkan di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Natuna. Pada 2006, Total produksi perikanan tangkap mencapai 217.094,91 ton dan produksi ikan budidaya 3.475,70 ton.

Wilayah Kepulauan Riau memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena sebagian dan kabupaten memiliki potensi hasil tambang seperti bauksit dan timah, sementara di bawah laut terdapat minyak dan gas. Cadangan minyak bumi mencapai 298,81 million meter barrel oil (MMBO), sementara cadangan gas alam sebanyak 55,3 triliun square cubic feet (TSCF) terdapat di Kabupaten Natuna. Timah dengan jumlah cadangan, mencapai 11.360.500 m3 terdapat di Pulau Karimun. Bauksit dengan total cadangan 15.880,000 ton terdapat di Pulau Bintan dan Tanjong Pinang. Granit dengan total cadangan mencapai 858.384.000 m3 terdapat di Pulau Karimun dan Pulau Bintan. Sementara pasir darat dengan total cadangan mencapai 39.826.400 ton terdapat di Putau Karimun dan Pulau Bintan.

Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007).

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Provinsi Riau | Riau | Indonesia

Dear Bloggers,

Pariwisata 07 ingin selain memberikan info tentang Provinsi Riau,juga akan memberikan info tentang peluang bisnis,Pariwisata,Sejarah,Jasa,Pendidikan,Kebudayaan,Kuliner ,Tips dan banyak hal menarik lainnya tentang Provinsi Riau,Ini adalah info yang Pariwisata 07 dapatkan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Riau ,semoga berguna yah..

Pariwisata07 kini akan memberikan info umum dan sejarah dari Provinsi Riau.

Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi ini terletak di Pulau Sumatra dan beribukotakan Pekanbaru. Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat Malaka; di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala; di sebelah timur berbatasan dengan Laut China Selatan (Provinsi Kepulauan Riau), dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.

Geografi

Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut China Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.

Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.

Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.

Kondisi dan Sumber Daya Alam

Keanekaragaman Hayati

Sumber Daya Alam

Riau kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Seiring otonomi daerah, kekayaan tersebut bertahap mulai disalurkan secara penuh ke daerah (tidak sepenuhnya diberikan ke pusat) lagi. Aturan baru dari pemerintahan reformasi, memberi batasan dan aturan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.

Potensi Daerah

Demografi

  • Suku bangsa: Suku Melayu, Suku Minangkabau, Suku Jawa, Suku Batak, Suku Sunda, Suku Tionghoa
  • Bahasa: Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia, Bahasa Hokkian
  • Agama: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu

Perekonomian

Tenaga Kerja

Pertanian & Perkebunan

Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan sawit, baik itu yang dikelola
oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.Untuk perkebunan sawit saat ini propinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas 1,34 juta hektar.Selain itu terdapat pula 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil''(CPO) 3.386.800 ton per tahun.

Hutan & Ikan

Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.

Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja Provinsi Riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah ilegal logging. Masalah ini merupakan akar dari masah lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Ilegal logging telah menyebabkan hutan Riau habis tanpa ada proses hukum bagi mereka yang melakukannya.

Industri

Crumb Rubber, Plastik, Plywood, dll

Transportasi

Provinsi Riau merupakan satu-satunya propinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT.RIAU AIRLINES,yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut.PT.RIAU AIRLINES mengoperasikan FOKKER-50 buatan Belanda(5 armada),untuk tahun 2008 menambah 2 armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100

Keuangan & Perbankan

Untuk perbankkan di Propinsi sangat berkembang pesat dunia perbankkan,ini ditandai banyaknya bank swasta,serta adanya BUMD PT.BANK RIAU,PT.BPR SARIMADU

Seni dan Budaya

Tarian

Tarian Gamelan, Serampang Dua Belas, Joged Lambak

Sastra

Riau sangat terkenal dengan satranya dari dahulu kala,ini terbukti banyaknya satrawan-satrwwan dari riau salah satu yang terkenal Raja Haji Fisabilillah,yang terkenal dengan Gurindam Dua Belas